REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jawa Tengah kini telah memiliki 338 kampung iklim yang tersebar di berbagai daerah. Jumlah ini diklaim menjadikan Jawa Tengah sebagai daerah dengan jumlah kampung iklim terbanyak.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Jawa Tengah, Teguh Dwi Paryono, mengatakan isu pemanasan global menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Untuk mengurangi dampak pemanasan global itu, Jawa Tengah telah meluncurkan Program Kampung Iklim (Proklim).
Proklim diluncurkan guna menindaklanjuti program yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sejak 2016 lalu. "Kami akan terus tingkatkan keberadaan kampung iklim di Jawa Tengah ini," ungkapnya di Semarang, Rabu (24/7).
Guna mempercepat pertumbuhan kampung iklim, Dinas LHK telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan sejumlah perusahaan dan desa-desa yang ada di Jawa Tengah. Dalam waktu dekat, akan terbentuk lagi kampung iklim yang lain. "Kami menargetkan Jawa Tengah tak lama lagi bakal memiliki 700 kampung iklim," jelas Teguh.
Upaya Jawa Tengah dalam mewujudkan banyak kampung iklim tersebut mendapatkan apresiasi dari Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian LHK, Ruandha Agung Sugardiman. Menurutnya, keseriusan Jawa Tengah dalam membantu mengatasi persoalan pemanasan global telah dibuktikan dengan keberadaan 338 kampung iklim tersebut.
Proklim, jelasnya, menjadi upaya nyata dalam upaya mengurangi dampak pemanasan global yang saat ini menjadi isu penting bagi dunia. Masyarakat dilibatkan mengurangi dampak pemanasan global dengan menjaga kualitas iklim. Antara lain dengan penanaman pohon, tidak membuang sampah sembarangan, dan kegiatan lain yang berbasis kualitas iklim bumi.
Menurut Ruandha, Proklim telah memberikan dampak yang sangat luas. Khususnya dalam rangka menjaga kualitas lingkungan agar menjadi lebih baik manusia. "Kami sangat mengapresiasi Jawa Tengah yang telah bersungguh- sungguh dalam mendukung dan peduli terhadap isu lingkungan global ini," tandas Ruandha
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan. Salah satu hal yang mudah untuk dilakukan adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Selain kampung iklim, wujud kepedulian Jawa Tengah terhadap isu lingkungan adalah rencana untuk menggelar kongres sampah pada September 2019 nanti. "Kami akan undang semua perusahaan, komunitas, masyarakat, pemerintah, dan semua pihak untuk mengatasi persoalan sampah ini bareng-bareng," kata Ganjar.