REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat membuat kesepakatan terkait pertukaran ulama dengan British Institute of Peace. Nantinya, sebanyak 30 ulama muda Jawa Barat yang lolos English for Ulama akan dikirim ke Inggris secara bergantian.
"Kami sudah sepakat dengan British Institute of Peace untuk pertukaran ulama. Jadi 30 ulama yang lolos program English for Ulama ini nanti akan kita datangkan ke sini untuk menyebarkan perdamaian dan juga sharing," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam siaran persnya, Rabu (24/7).
Menurut Emil, pertukaran ulama tersebut bertujuan untuk membawa pesan perdamaian ke Eropa. Selain itu, sebagai negara Muslim tersebut, Indonesia sejatinya dapat mewarnai dakwah Islam di dunia, khususnya Eropa. "Saya ingin dialog Islam ini bukan hanya didominasi oleh Timur Tengah," katanya.
Saat berpidato di hadapan sekitar 100 orang, Emil menyatakan bahwa Pemdaprov Jawa Barat tengah menginisiasi dakwah digital. Dia juga mengatakan bahwa perpecahan yang terjadi di tengah masyarakat salah satu penyebabnya adalah informasi bohong. "Jadi, ya, kalau enggak bisa langsung dialog di sini, kita bisa dakwah digital. Karena, orang lebih senang mencari perbedaan dari pada persamaan," katanya.
Selain itu, Emil juga memperkenalkan ideologi Pancasila dan menyatakan bahwa sebagai pemimpin serta seorang Muslim harus melindungi umat beragama lainnya. "Kedatangan saya ke sini menjadi awal program saya untuk mengirimkan ulama dari Jabar untuk menyebarkan pesan perdamaian ke Eropa," katanya.