Rabu 24 Jul 2019 21:16 WIB

Kebakaran Maut di Malang Berawal dari Listrik Padam

Listrik padam menjadi awal tragedi wafatnya empat anak di Malang.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Kebakaran
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kabar duka kembali tersiar dari salah satu keluarga di Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur (Jatim). Sekitar empat dari enam anak satu keluarga di sebuah rumah kontrakan harus kehilangan nyawanya akibat kebakaran api.  

Kasi Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Abdur Khoirur Rochim menduga, kebakaran bermula dari nyala lilin yang jatuh di sekitar tempat tidur korban, Selasa malam (23/7). "Dan pada saat itu rumah dalam keadaan listrik padam, sehingga mengakibatkan kebakaran rumah atas nama Bapak Abdullah dan menyebabkan empat orang meninggal," ujar Rochim melalui pesan tertulis, Rabu (24/7).  

Baca Juga

Adapun korban jiwa dalam kebakaran ini, yakni Rahma Ramadhani (10) dan Na’illah Fathinah Sholihah (9). Lalu Anisa Dzahro (7) dan Naufal Nasrulloh (6).   

Di kesempatan berbeda, Kapolsek Junrejo, AKP Supriyanto mengungkapkan, keempat korban yang telah dimakamkan pada Rabu (24/7) ini sebelumnya telah diperiksa tim Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA). Sehubungan adanya surat penolakan orang tua, tim medis hanya bisa melakukan pemeriksaan bagian luar. Setelah itu dilakukan perawatan jenazah dan dinamakan di Desa Junrejo, Kota Batu.    

"Selanjutnya saat ini sedang didalami olah TKP oleh Puslabfor Mabes Polri Cabang Surabaya, dan saat ini masih dilakukan proses tersebut. Kita harapkan bisa segera mendapatkan informasi awal tentang penyebab kebakaran rumah dan menewaskan empat orang anak tersebut," jelasnya.  

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan sementara di lapangan, kebakaran terjadi saat listrik padam. Orang tua menyalakan lilin lalu ditinggal tidur. Setelah lilin habis, api ternyata merembet ke tumpukan buku yang berada di ruang belajar.  

Untuk detailnya, Supriyanto mengaku, belum bisa memberikan keterangan lebih mendalam. Pasalnya, orang tua korban masih dalam keadaan trauma sehingga belum bisa diperiksa. Hal yang pasti, tim harus meminta keterangan keduanya demi proses penyelidikan.    

"Dan kami masih harus menunggu hasil Lab Forensik, kurang lebih dua pekan prosesnya. Yang ditemukan abu dari hasil kebakaran, di kamar belajar ada satu korban yang berusia 10 tahun. Dua di kasur sebelah luar, satu di sebelah dalam," jelasnya.  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement