Kamis 25 Jul 2019 16:27 WIB

Jabar Klaim Indeks Kualitas Udara Masih Cukup Baik

Gubernur Jabar sebelumnya digugat karena Jabar dinilai lalai menjaga lingkungan hidup

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menjadi salah satu pihak yang mendapat gugatan dari gerakan Inisiatif Bersihkan Udara Koalisi Semesta (Ibukota) ke PN Jakarta Pusat, Kamis (4/7) lalu. Gugatan tersebut dilayangkan, karena Jabar dinilai lalai menjaga lingkungan hidup yang berimbas pada tercemarnya udara di Jabar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar Bambang Riyanto menampik kalau Indeks Kualitas Udara (IKU) di Jabar dinilai buruk. Karena, poin IKU Jabar saat ini jauh di atas standar poin 50.

Baca Juga

"Kualitas udara sesungguhnya Jabar masuh cukup baik dan masih di atas 50 (poin). Kita masih 72,18 (poin)," ujar Bambang Riyanto di sela-sela acara Japar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate, Kota Bandung,  Kamis (25/7)

Bambang menjelaskan, salah satu daerah di Jabar pun, yaitu Kota Bandung pun pernah mendapat penghargaan sebagai kota terbersih se-Asean pada 2017 lalu. Namun, Bambang pun meminta masyarakat jangan terlena sekalipun IKU di provinsi Jabar di atas 50 poin.

"Karena kita tahu aktivitas masyarakat di Jabar itu sangat luar biasa. Karena itu jangan terlena," katanya.

Terlebih, kata dia, sejumlah proyek pembangunan akan dilakukan di Jabar. Misalnya saja perkembangan pemukiman, maupun industri komersial yang sudah dapat diprediksi akan menghasilkan polusi.

"Polusi yang dihasilkan tidak hanya udara, tapi air dan kepadatan sampah ya," katanya.

Bambang pun, membenarkan, bahwa polusi udara di Jabar patut diwaspadai betul oleh masyarakat dan pelaku industri. Karena itu, kesadaran dari masing-masing individu yang akan menjaga lingkungan tetap lestari.

"Tentunya ini tidak mungkin dilakukan oleh semata-mata pemerintah. Karena untuk lingkungan hidup ini cukup dengan  satu saja, kesadaran dari masyarakat," katanya.

Saat ini, kata dia, yang menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar juga yaitu peringkat indeks lingkungan hidup yang selalu berada di bawah disanding beberapa provinsi lainnya. Di mana rangking Jabar selalu masuk lima besar terbawah.

"Indeks lingkungan hidup kita itu selalu 5 besar tapi dari bawah jadi sangat memprihatinkan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement