REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktik prostitusi dilaporkan masih terjadi wilayah yang biasa disebut Kolong Jembatan di Jalan Cakung Drainase, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Pantauan di lokasi terhitung masih berdiri belasan kafe remang-remang di sebagian Jalan Cakung Drainase.
Sebagian bangunan tersebut berdiri di bantaran kali yang tentunya melanggar aturan pendirian bangunan. "Di cafe-cafe situ masih ada (prostitusi). Nanti kalau udah malam di sini banyak perempuan yang mangkal," kata seorang pemilik warung yang biasa dipanggil Bu Yono, saat ditemui di lokasi, Jumat (26/7).
Dia mengatakan sudah tidak ingat sejak kapan praktik prostitusi di daerah tersebut berlangsung, karena menurutnya hal itu sudah lama berlangsung. Kendati demikian dia, menuturkan cafe-cafe tersebut tidak memiliki ruangan untuk praktik prostitusi, sehingga lokasi itu hanya menjadi tempat untuk mencari wanita malam untuk di bawa ke losmen atau penginapan di tempat berbeda.
Penuturan serupa disampaikan Safitri, seorang warga Jakarta Utara yang mengatakan banyak PSK yang kerap mangkal di kawasan Koljem Cilincing. "Iya, banyak yang perempuan malam yang sering mangkal di kawasan Koljem," tuturnya.
Selain cafe remang-remang, di sebagian besar Jalan Cakung Drainase di Cilincing.juga dijadikan lapak pengumpul sampah plastik dan pembuatan arang batok kelapa. Kombinasi hal tersebut membuat Jalan Cakung Drainase yang merupakan jalan alternatif untuk menuju Cilincing menjadi kumuh dan tidak sedap dipandang.
Sejumlah bangunan yang berdiri di sepanjang bantaran kali sudah pasti menyalahi aturan. Sejatinya bantaran kali tidak boleh digunakan untuk bangunan karena sudah tentu akan mengganggu aliran air di kali tersebut.