REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kondisi Buya Syafii Maarif memang berangsur membaik. Ditemui usai mendapat besukan Mensesneg dan Koordinator Staf Khusus Presiden, Buya mengaku rindu beraktivitas seperti biasa.
Sambil bercanda, Buya mengatakan, sangat ingin dapat kembali melakukan salah satu kegiatan kesukaannya, bersepeda. Ternyata, keinginan itu diamini salah satu dokter yang menanganinya.
"Sepedaan, boleh ya, nah boleh-boleh," kata Buya, yang tampak tertawa senang usai dibolehkan bersepeda kembali oleh Spesialis Urologi RS PKU Gamping, dr Prahara Yuli, Sabtu (27/7).
Selain bersepeda, ternyata Buya Syafii sempat mengungkapkan satu kegiatan lain yang sangat ingin dilakukannya. Kegiatan itu tidak lain memakan salah satu makanan kesukaannya, tengkleng.
Tengkleng merupakan makanan asal Kota Solo sejenis sup. Bahan utamanya tulang kambing yang kerap disajikan berbeda tiap daerah, ada yang menggunakan kuah santan ada yang kuah bening.
"Besok makan tengkleng," ujar Buya, disambut tawa orang-orang yang mendampingi Buya dan segenap awak media.
Bahkan, Buya menerangkan secara spesifik tengkleng yang sudah ingin disantapnya kembali usai menjalani pengobatan. Tapi, ternyata bukan tengkleng dari Yogyakarta yang ingin disantapnya.
"Yang enak Solo, kalau Yogya santan, tengkleng Solo itu tanpa santan," kata Buya.
Secara tampilan, Buya Syafii pada Sabtu (27/7) memang tampak sangat bugar. Bahkan, ketika menemani Mensesneg dan Koordinator Staf Khusus Presiden yang datang menjenguk, Buya kuat berjalan sendiri.
Menurut dokter-dokter di RS PKU Gamping, Buya Syafii memang sudah diizinkan kembali ke rumah. Tapi, diperkirakan, jika tidak hari ini kemungkinan besar Buya Syafii pulang pada Ahad (28/7) besok.