REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan posisi partainya sudah jelas, yakni mendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada periode pemerintahan 2019-2024. Namun, ia menegaskan, dukungan ini bukan berarti partainya masuk ke gerbong koalisi partai-partai pendukung pemerintah dan harus dapat posisi di kabinet.
Eddy menambahkan untuk mewujudkan cita-cita membawa negara kepada kemajuan, pemerintah harus mendapatkan dukungan dari semua pihak. Dukungan pun harus datang dari partai politik, termasuk PAN. "Mendukung pemerintah tidak harus ada di dalam kabinet dan tidak perlu ada dikotomi di dalam atau di luar," kata Eddy di Padang, Rabu (31/7).
Eddy tak mau berkomentar seandainya nanti PAN kembali ditawari posisi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf. DPP sekarang fokus kepada penguatan posisi dan struktur partainya di DPR RI.
"Kami tak mau berandai-andai. Sekarang, konsentrasi PAN bagaimana penguatan struktur kita di parlemen.
Untuk arah politik PAN ke depan yang lebih pasti, Eddy mengatakan, akan ditentukan Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Rencananya Rakernas PAN akan digelar setelah bulan haji. Sebab, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan rencananya berangkat ke Tanah Suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.
Eddy menjelaskan agenda PAN pada Rakernas 2019 adalah membahas evaluasi usai Pemilu serentak Pilpres dan Pemilu Legislatif April lalu. Kemudian, PAN juga akan membahas agenda partai dalam menyongsong Pilkada Serentak 2020.
"Termasuk apa uang akan dilakukan (PAN) terkait arah politik PAN," ujar Eddy.