REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA -- PLN menyuplai listrik dengan pembangkit ramah lingkungan untuk Istana Negara. Istana merupakan bangunan yang menjadi simbol kemegahan dan kekuatan semua negara termasuk Indonesia yang dalam operasionalnya tentu membutuhkan keandalan listrik 7 hari 24 jam.
PLN menggunakan Unit Pembangkitan Muara Karang (UP MKR) sebagai pembangkit ramah lingkungan yang berperan utama dalam memenuhi kebutuhan listriknya. Vice President Public Relations PLN Dwi Suryo dalam acara Media Visit (31/7) di Unit Pembangkit Muara Karang menyampaikan Unit Pembangkit (UP) Muara Karang berperan besar terhadap listrik di Jawa khususnya tempat - tempat VVIP di DKI Jakarta.
“UP Muara Karang ini berperan sangat penting dalam kelistrikan di Jawa khususnya DKI Jakarta karena selain Istana Negara, UP Muara Karang juga menyuplai kelistrikan tempat VVIP lainnya seperti Gedung MPR/DPR, Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdana Kusama, Stasiun MRT dan lainnya,” kata Dwi.
Dwi menjelaskan UP MKR merupakan pembangkit yang sangat ramah lingkungan. UP ini, kata dia, mampu mengendalikan emisi pembangkit di tahap yang aman.
"Menunjukkan kinerja pembangkit di Ibu Kota ini menjadi bukti peran aktif PLN dalam mendukung Jakarta aman polusi," kata Dwi.
UP MKR dikelola oleh Anak Perusahaan PLN yaitu PT PJB (Pembangkitan Jawa Bali). UP MKR memiliki total kapasitas 1.600 MegaWatt (MW) yang disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap 4-5 (PLTU 4-5), Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap Blok I (PLTGU Blok I) dan PLTGU Blok II total daya yang dapat dihasilkan adalah sebesar 1.600 MegaWatt.
General Manager PJB UP MKR Rahmat Azwin mengemukakan UP Muara Karang saat ini dalam proses pengembangan dan pembangunan lebih lanjut untuk mendukung keandalan kelistrikan di Jawa khususnya DKI Jakarta. Saat ini UP MKR dalam proses pembangunan PLTGU Blok III kapasitas 500 MW.
"Di 2020 masuk sistem, hingga saat ini kebutuhan DKI Jakarta sebesar kurang lebih 5500 MW, 30 persen nya dipasok oleh Muara Karang," ucap Azwin.
Mulai beroperasi tahun 1978, UP MKR terus berkembang. Saat ini setiap tahun nya berhasil membangkitkan energi listrik rata-rata 7.900 GWh yang disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV ke sistem interkoneksi Jawa Bali.