Kamis 01 Aug 2019 23:37 WIB

Jokowi: Persatuan dan Persaudaraan Membawa Indonesia Maju

Jokowi malam ini menghadiri acara Doa Kebangsaan 74 Tahun Indonesia.

Presiden Jokowi, Wapres JK, dan sejumlah pejabat negara menghadiri Doa Kebangsaan 74 Tahun Indonesia Merdeka di Istana Merdeka, Kamis (1/8).
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Presiden Jokowi, Wapres JK, dan sejumlah pejabat negara menghadiri Doa Kebangsaan 74 Tahun Indonesia Merdeka di Istana Merdeka, Kamis (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mempererat persatuan dan persaudaraan untuk menghadapi semua tantangan dan membawa bangsa Indonesia yang maju. Hal itu diutarakan Jokowi dalam acara Doa Kebangsaan 74 Tahun Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8) malam.

"Karena potensi besar kita dimulai dengan adanya rasa persatuan dan persaudaraan kita sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air. Persaudaraanlah yang akan membawa negara kita maju," kata Jokowi.

Kepala Negara yang hadir bersama Ibu Negara Iriana Jokowi ini berharap para ulama agama Islam dan tokoh-tokoh agama yang hadir dalam acara Doa Kebangsaan ini menunjukkan semangat kebangsaan. Jokowi juga mengatakan, acara ini diselenggarakan sebagai rasa syukur yang memasuki bulan kemerdekaan serta diberi kenikmatan ukhuwah Wathaniyah, ukhuwah Islamiah, dan kemajuan yang diperoleh rakyat Indonesia.

"Sebagai bangsa yang besar, tentu kita juga ingin dan harus memiliki cita-cita besar. Memiliki mimpi-mimpi besar. Tetapi, sebagai bangsa yang besar yang kita hadapi juga masalah besar. Tantangan besar. Oleh karena itu kita harus mempererat persatuan dan persaudaraan kita," harapnya.

Untuk itu, Presiden dalam kesempatan ini mengajak semua undangan yang hadir untuk menundukkan hati dan berdoa agar seberat apa pun tantangan insya Allah semuanya bisa diatasi. Sehingga, cita-cita kemerdekaan yang dikumandangkan 74 tahun lalu bisa terwujud.

"Marilah kita jaga kearifan lokal sebagai sebagai sebuah bangsa. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Semoga Allah senantiasa melindungi para pimpinan para habaib, ulama, tokoh agama, dan semoga Allah senantiasa teguhkan hati kita dalam melakukan kebaikan. Dan semoga Allah lancarkan lisan dan langkah kita dalam sampaikan kebenaran. Semoga Allah jadikan Indonesia negeri yang sejahtera baldatun thoyibatun warobun ghafur," harap Jokowi.

Acara Doa Kebangsaan ini dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta istri, Mufidah Kalla, serta sejumlah tokoh dan ulama, di antaranya Habib Luthfi bin Yahya, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) KH Musthofa Aqil Siroj.

Ketua Panitia Doa Kebangsaan KH Musthofa Aqil Siroj mengatakan acara malam ini turut dihadiri pemimpin organisasi kemasyarakatan Islam dan sejumlah pemuka agama lain, karena ini adalah doa kebangsaan.

Acara doa bersama ini merupakan agenda rutin yang dilakukan Istana di era Presiden Joko Widodo sejak 2017. Kegiatan berlangsung di halaman depan Istana Merdeka ini diisi dengan lantunan dzikir dan doa serta atraksi Rampak Gendang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement