Saat mau memulai bisnis, seorang karyawan terkadang merasa bimbang: apakah harus resign dari kantor untuk fokus bisnis atau tidak? Miliarder pemilik Virgin Group, Richard Branson memiliki jawabannya!
Pria yang memiliki kekayaan US$4,2 miliar atau sekitar Rp59 triliun itu berkaca kepada dirinya sendiri. Saat berbisnis, ia masih bekerja di suatu perusahaan menjadi karyawan. Namun, bisnisnya tetap berjalan dengan baik.
Baca Juga: Derita Disleksia, Bos Virgin Group Bohongi Karyawan dan Jajaran Direksi
Baginya, tak masalah jika masih menjadi karyawan dan mendirikan bisnis. Pasalnya, tak sedikit perusahaan top dunia yang dulunya hanya sekadar usaha sampingan. Salah satunya ya Virgin milik Branson.
Dulu Virgin hanya sebuah majalah, tetapi akhirnya malah jadi perusahaan rekaman. Sekarang, mereka malah memiliki 400 anak perusahaan, salah satunya adalah perusahaan penerbangan.
Selain Virgin, Apple juga perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak saat mereka masih menjadi seorang karyawan. Dari kedua perusahaan besar itu, membuktikan bahwa berbisnis bisa berbarengan dengan pekerjaan karyawan. Keuntungan yang ditawarkan pun menjanjikan lho.
“Mereka yang menjalani bisnisnya sambil kerja (menjadi karyawan di perusahaan lain), akan lebih pede untuk mengatur keuangan dan waktu. Dia memang enggak akan terlalu bergantung diri dari pendapatan di bisnis yang dia dirikan,” ujar Branson, seperti dikutip dari INC.
Baca Juga: Blak-Blakan, Richard Branson Bongkar 8 Kunci Suksesnya
Bagi seorang karywan, penghasilan dari bisnis yang digelutinya bisa dialokasikan 100 persen untuk pengembangan usahanya. Untuk kebutuhan pengeluaran atau konsumsi, mereka bisa memanfaatkan gaji setiap bulannya.
Selain itu, Branson juga mengatakan, “Jika memang kamu punya ide bisnis cemerlang yang bakal memaksamu begadang setiap malam untuk mewujudkannya, maka jangan pernah sia-siakan hal itu. Sanggupkan saja walau kamu enggak resign dari tempat kerja.”
Pekerja yang juga berbisnis kabarnya lebih memiliki kadar toleransi risiko bisnis yang cukup baik. Mereka tidak terlalu berambisis, namun juga berani mengeluarkan modal.