REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak ambil pusing soal niatan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang akan membawa Tri Rismaharini ke DKI Jakarta pada 2022.
Partai berlogo banteng moncong putih itu justru menanggapi dengan satire rencana Nasdem tersebut. "Kalau bagi PDIP mendorong kepala daerah memang kami prioritaskan dari dalam kader partai sendiri itu yang kami dorong," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, Jumat (2/8).
Hasto mengatakan, PDIP memiliki instrumen untuk melihat respons dari masyarakat terkait pencalonan kepala daerah. PDIP, kata dia, selalu menempatkan calon-calon kepala daerah sebagai proses kelembagaaan sistemik dari dalam partai melalui sekolah partai. "Bukan dari dengan cara mengambil dari kader lain," kata Hasto lagi.
Meski demikian, mantan sekretaris tim pemenangan presiden terpilih Joko Widodo ini mengatakan, niatan itu tidak mengganggu harmoniasai kedua partai. Dia mengatakan, mereka tetap memiliki komunikasi yang intens.
"Komunikasi ini kami intens, para sekjen ada komunikasi di antara ketua fraksi ada komunikasi, komunikasi ini sama-sama kami tidak pernah membedakan berapa jumlah kursi, semua sederajat," katanya.
Menurut dia, hal itu dilakukan mengingat partai merupakan alat untuk membangun negeri. Dia mengatakan, PDIP dan Nasdem memiliki komitmen serupa untuk kebaikan negara dan bangsa. "Dan itulah yang kami lakukan dengan seluruh etika politik yang kami kedepankan," kata hasto.
Sebelumnya, Nasdem berniat membawa Risma karena dianggap berhasil dalam menata kota, salah satunya termasuk dalam pengelolaan sampah. Risma merupakan kader PDIP yang diketahui telah dua periode menjabat sebagai wali kota Surabaya.