Jumat 02 Aug 2019 16:52 WIB

Pelatih Perserang Sudah Prediksi Menang di Bandung

Menurut Jaya Hartono, Blitar Bandung United lemah dalam skill individu.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Pemain Perserang Serang, Idang Novrizal (kiri) dan pelatih Perserang Serang, Jaya Hartono (kanan) di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (31/7).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Pemain Perserang Serang, Idang Novrizal (kiri) dan pelatih Perserang Serang, Jaya Hartono (kanan) di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perserang Serang berhasil menaklukkan Blitar Bandung United di laga pekan sembilan kompetisi Liga 2. Skor telak tiga gol tanpa balas terjadi di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Kamis (1/8).

Pelatih Perserang Serang, Jaya Hartono mengaku bersyukur atas poin penuh yang diraihnya. Menurutnya, hasil tersebut sudah ia prediksi sebelumnya.

"Saya kemarin bilang curi poin, bisa banyak bisa sedikit. Ternyata curi poin banyak, golnya banyak. Itu harapan kami," kata Jaya usai laga.

Jaya mengakui timnya bermain lebih sabar di awal babak pertama. Hal tersebut dilakukan agar tim bisa membaca situasi lawan.

Sampai akhirnya Perserang bisa menyerang Blitar Bandung United dengan memanfaatkan kelemahannya. Menurut Jaya, itu menjadi kunci Perserang mencetak gol pertamanya.

"Kalau keyakinan (untuk menang) itu saya yakin. Begitu saya melihat dari Bandung, saya tambah yakin. Saya yakin karena pemain saya lebih bagus daripada pemain lawan," kata mantan pelatih Persib ini.

Jaya mengetahui kualitas pemainnya lebih baik bahkan saat masih pemanasan. Menurutnya, Blitar Bandung United lemah dalam skill individunya.

Atas hasil tersebut, Perserang naik ke posisi empat klasemen sementara Wilayah Barat dengan raihan 16 poin. Sementara, Blitar Bandung United tetap berada di posisi sembilan dengan raihan lima poin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement