Jumat 02 Aug 2019 21:47 WIB

Kemenhub: Penyeberangan Merak-Bakauheni Masih Normal

Hingga saat ini tidak ada kerusakan infrastruktur di wilayah Merak.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Gempa terjadi di 147 km Barat Daya Sumur-Banten. BMKG mengumumkan gempa tersebut berpotensi tsunami.
Foto: BMKG
Gempa terjadi di 147 km Barat Daya Sumur-Banten. BMKG mengumumkan gempa tersebut berpotensi tsunami.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa sebesar besaran 7,4 Skala Richter (SR) terjadi  melanda wilayah Banten, Lampung, dan sekitarnya pada Jumat (2/8) pukul 19.03 WIB. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi memastikan kondisi penyeberangan lintas Merak-Bakauheni saat ini masih beroperasi normal.

Meskipun begitu, Budi tetap meminta jajarannya untuk memeriksa kondisi sarana dan prasarana terkait di wilayah yang terdampak gempa.“Saya minta bagi petugas Ditjen Hubdat di lapangan tetap waspada akan kemungkinan gempa susulan. Utamakan juga pelayanan terhadap masyarakat,” kata Budi, Jumat (2/7).

Baca Juga

Dia juga meminta seluruh petugas di lapangan melakukan tindakan antisipasi untuk meminimalkan resiko baik keselamatan maupun gangguan operasional. Hingga saat ini, tidak ada kerusakan infrastruktur di wilayah Merak, meski dilaporkan adanya kondisi air laut surut sekitar 20 cm.

Sebelumnya, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alini memastikan operasional di Pelabuhan Merak berjalan normal. Hal tersebut dipastikan setelah berkoordinasi dengan BMKG, Basarnas, BPTD, KSOP, KSKP, Pol Air, Lanal Banten, Operasional Pelabuhan dan Kapal.

"Kami terus berkoordinasi dan tetap memonitor serta terus mengamati kondisi pasang surut air secara langsung," kata Imelda, Jumat (2/8).

Dia menegaskan, hal tersebut akan dilakulan untuk memastikan kondisi tetap aman. Terutama keamann untuk aktivitas penyeberangan pascagempa terjadi malam ini.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) R Agus H Purnomo meminta jajarannya untuk mengecek sarana dan prasarana transportasi laut. Terutama yang berada di wilayah Banten dan Lampung pasca gempa 7.4 SR yang terjadi hari ini (2/8) pukul 19.07 WIB.

Agus mengatakan pemeriksaan sarana dan prasarana khususnya dilakukan di Banten, Lampung dan sekitarnya. "Sejauh pengecekan yang telah kami lakukan, dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Banten, Karangantu dan Panjang Lampung tidak terdampak gempa. Pelayanan kepelabuhanan berjalan normal," kata Agus.

Agus meminta jajarannya di lokasi gempa untuk tetap waspada terhadap gempa susulan yang masih terjadi sewaktu-waktu. Dia juga menginstruksikan untuk terus melakukan pengawasan dan pengecekan adanya kerusakan pasca gempa bumi di pelabuhan serta menginformasikan kondisi terkini kepada operator kapal pasca gempa Banten.

Sebelumnya, gempa kuat mengguncang sejumlah wilayah salah satunya di Jakarta. Gempa yang berasal dari sebelah barat daya Sumur, Banten terjadi di kedalaman 10 Km. Gempa persisnya terjadi di lokasi 7.54 LS,104.58 BT atau di 147 Km Barat Daya, Sumur Banten.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement