Ahad 04 Aug 2019 13:47 WIB

Dompet Dhuafa Lakukan Penyisiran Pascagempa Banten

Penyisiran dilakukan sekaligus mendistribusikan bantuan kepada korban.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Gita Amanda
Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa lakukan penyisiran untuk mendata kerusakan paska gempa berkekuatan 6,9 magnitudo yang mengguncang Banten. Penyisiran dilakukan sekaligus mendistribusikan bantuan kepada korban.

"Tim sudah diterjunkan untuk menyisir di lokasi terdekat dari lokasi gempa, yakni di wilayah Kecamatan Mandalawangi, dimana merupakan lokasi dengan kerusakan yang paling parah," kata Benny Direktur DMC Dompet Dhuafa, melalui keterangan yang diterima Republika.co.id, Ahad (4/8).

Berdasarkan data tim DMC Dompet Dhuafa, terdapat 59 bangunan rusak yang terdiri dari 57 rumah, satu sekolah, dan satu tempat ibadah. Kerusakan tersebut mulai dari rusak berat, sedang hingga rusak ringan.

Tercatat setidaknya ada 59 rumah di delapan desa di Kecamatan Mandalawangi mengalami dampak kerusakan bangunan. Kedelapan desa tersebut yakni Desa Sinarjaya, Panjangjaya, Cikumbuen, Pari, Ramea, Curuglemo, dan Desa Kurung Kambing.

“Yang terparah kerusakan terjadi di Desa Sinarjaya dan Panjangjaya. Alhamdulillah untuk korban jiwa belum ada laporan, baik yang luka maupun meninggal dunia,” tutur Benny.

Selain membantu menyisir lokasi-lokasi gempa, tim DMC Dompet Dhuafa juga membantu warga yang harus mengungsi karena bencana. Bantuan permakanan ringan, selimut dan obat-obatan telah didistribusikan ke warga yang mengungsi di Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, kata Benny.

"Saat ini kami menurunkan dua tim assessment yang berjumlah enam personel untuk mendata kerusakan-kerusakan dampak gempa dan mendistribusikan bantuan ke warga yang mengungsi akibat rumahnya rusak," pungkasnya.

"Untuk kondisi setelah gempa semalam, banyak warga pesisir yang mengungsi namun siang ini warga telah kembali ke rumah masing-masing, dalam pantuan kami belum ada kerusakan parah atas bencana yang terjadi. Semalam juga ada beberapa nelayan yang masih beraktivitas. Semua kembali normal dari aktivitas warga siang ini," ujar Dedi Tokoh Masyarakat setempat.

Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang wilayah pesisir Banten dan berpotensi tsunami pada Jumat, 2 Agustus 2019. Namun BMKG memperbarui kekuatan gempa menjadi 6,9 magnitudo. Gempa berpusat di kedalaman 48 kilometer Barat Daya Pandeglang. Selain menimbulkan korban luka-luka dan meninggal dunia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga mencatat adanya 113 bangunan rusak. Mulai dari kategori rusak ringan hingga rusak berat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement