REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Ratusan pengemudi angkutan daring (online) di Cianjur, Jawa Barat merugi selama pemadaman listrik. Padamnya listrik berimbas pada kondisi jaringan karena mereka tidak dapat bekerja dan mendapatkan penumpang.
Ketua Komunitas Barudak Ojek Online Cianjur (KBOC), Helmy Adam pada wartawan Ahad (4/8), mengatakan, selama pemadaman listrik yang berlangsung sejak pukul 12.00 WIB hingga 19.00 WIB, sangat berpengaruh pada penghasilan pengemudi ojek online. "Jelas merugikan karena dari siang kami tidak dapat orderan baik mengantar penumpang, makanan atau barang," katanya.
Dia menjelaskan rata-rata setiap pengemudi biasa mendapatkan penumpang dan pesanan makanan sebanyak 16-20 kali dalam jam pemadaman terutama pada akhir pekan order sudah didapat sejak pagi hari. "Kalau hari ini sejak listrik mati, satu orang pengemudi hanya dapat satu orderan. Siang sampe malam tidak ada karena telepon seluler mati, jaringan internet gangguan," katanya.
Helmy dan ratusan pengemudi ojek online mengharapkan PLN dapat terlebih dulu menyebarkan informasi jika ada pemadaman sehingga tidak merugikan banyak pihak. Terlebih pemadaman berlangsung sejak pagi hingga malam.
"Apalagi kalau sampai berjam-jam begini. Baiknya ada pemberitahuan sejak awal, bukannya setelah pemadaman baru menyebarkan permohonan maaf," katanya.
Hal senada terucap dari Yoga (26 tahun) pengemudi mobil online. Sejak listrik padam 300 pengemudi mobil online tidak bisa bekerja.
Meskipun dalam kendaraan masih bisa mengisi daya telepon, namun kondisi jaringan ikut terganggu."Banyak driver yang tidak bekerja dan tidak mendapatkan orderan. Ada yang memaksakan mencari penumpang, tapi harus menunggu lama karena jaringan terganggu," katanya.