REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan akibat pemadaman listrik massal, pengguna listrik mengalami kerugian yang tidak sedikit. Imbasnya juga dirasakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) termasuk usaha Begawan Kupie miliknya.
Mantan ketua umum pengurus PP Pemuda Muhammadiyah itu mengaku mengalami kerugian dari usaha kedai kopinya. Dia juga yakin kerugian juga dialami oleh UMKM lain yang terdampak pemadaman panjang.
"UMKM seperti Begawan Kupie mengalami kerugian yang sangat berarti akibat pemadaman listrik yang cukup lama hari ini. Saya yakin juga dialami banyak UMKM yang lain di Jawa," ujar Dahnil saat dikonfirmasi Senin (5/8).
Menurut Dahnil, besarnya tanggung jawab akibat mati listrik tersebut bisa membuat menteri terkait rela mengundurkan diri. Pemadaman seperti di Jabodetabek, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah juga pernah terjadi di Korea Selatan.
Akibatnya menteri setempat mengundurkan diri. Di Australia ketika listrik padam mereka memberikan kompensasi gratis sebulan.
"Di Australia kompensasinya gratis tagihan sebulan. Di Korsel menterinya mundur. Di sini menterinya hilang tanpa pesan tak berani ngomong di depan kamera," sindir Dahnil.
Hingga saat ini aliran listrik di sejumlah wilayah Jabodetabek masih belum sepenuhnya pulih. Beberapa wilayah seperti Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, dan Bogor saat ini mengalami pemadaman kembali. Padahal listrik sempat menyala di malam hari.
Terkait itu, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PT PLN Dwi Suryo Abdullah memberi penjelasan. Ia mengatakan tidak stabilnya pasokan listrik karena adanya titik panas saat pendistribusian listrik ke Jakarta dan sekitarnya.
"Tadi malam memang sempat nyala. Tapi karena ada hot spot pada satu transmisi yang ada di arah Cibinong ke Gandul maka sebagian kami kurangi," jelas Dwi.