REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Partai Komunis Cina mengisyaratkan dukungan tegasnya untuk Pemimpin Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, Selasa (6/8). Lam sedang mengatasi kerusuhan antipemerintah yang semakin keras.
Sehari setelah serangkaian aksi unjuk rasa yang mencakup bentrokan berdarah antara pemrotes dan orang-orang pro-pemerintah, juru bicara Partai Komunis menerbitkan komentar di halaman depan surat kabar dengan membela Lam.
"Semua jenis kejahatan melampaui demonstrasi damai. Tidak ada peradaban atau masyarakat yang diatur oleh hukum akan mentoleransi ini. Komite pusat (partai) memiliki kepercayaan penuh pada Lam dan sepenuhnya mendukung pekerjaannya," kata komentar di People's Daily, dilansir dari Straits Times, Selasa.
Krisis selama dua bulan ini telah menjadi ancaman terbesar bagi pemerintahan Beijing atas kota semi-otonomi Hong Kong sejak penyerahannya dari Inggris pada 1997. Salah satu tuntutan utama pemrotes adalah Lam mundur.
Para pejabat dari Dewan Negara tingkat Kabinet China juga akan mengadakan konferensi pers pada Selasa sore di Beijing tentang kerusuhan itu. Pengarahan media seperti itu biasanya sangat jarang terjadi, tetapi ini akan menjadi yang kedua dalam beberapa pekan.
Demonstrasi dipicu oleh oposisi terhadap rancangan undang-undang ekstradisi, yang akan memungkinkan ekstradisi penjahat ke China. Mereka berevolusi menjadi gerakan yang lebih luas untuk reformasi demokrasi, dan menghentikan kurangnya kebebasan. Dalam sebuah konferensi pers, Lam pada Senin memperingatkan kota itu mendekati situasi yang sangat berbahaya.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/ribuan-pegawai-negeri-sipil-bergabung-dalam-protes-anti-pemerintah-di-_190803130804-369.jpg)
Ribuan pegawai negeri sipil bergabung dalam protes anti-pemerintah di Hong Kong pada Jumat (2/8) untuk pertama kalinya, setelah pemrotes memulai unjuk rasa dua bulan lalu.
"Saya berani mengatakan mereka berusaha menghancurkan Hong Kong," kata Lam, yang ditunjuk oleh komite pro-Beijing.
Tak lama setelah Lam berbicara, para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di kota itu pada hari kerusuhan yang paling luas sejak krisis dimulai. Protes diwarnai pertengkaran besar pertama antara pemrotes dan orang-orang pro-pemerintah, ini meningkatkan perpecahan dengan kekerasan dalam masyarakat Hong Kong.
Sebuah surat kabar harian berbahasa Inggris di Hong Kong, South China Morning Post menyatakan keprihatinan yang berkembang di seluruh kota melalui judul halaman depan pada Selasa. "Kota Dicengkeram oleh Anarki," kata tajuk utama.
Di bawah ketentuan kesepakatan penyerahan 1997 dengan Inggris, Hong Kong memiliki hak dan kebebasan, termasuk peradilan yang independen dan kebebasan berbicara. Tetapi banyak yang mengatakan hak-hak itu sedang dibatasi. Kemarahan publik telah diperparah oleh meningkatnya ketidaksetaraan, dan persepsi bahasa serta budaya kota yang berbeda terancam oleh integrasi yang semakin dekat dengan China.