REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Pemerintah Libya yang diakui internasional, yang menghadapi manuver pasukan timur untuk merebut ibu kota, menyetujui usulan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tentang gencatan senjata. Gencatan senjata akan diberlakukan selama libur Idul Adha, menurut satu pernyataan pada Jumat (9/8).
Menurut sumber PBB, belum jelas apakah perang untuk memperebutkan ibu kota Tripoli benar-benar akan berhenti setelah berlangsung selama empat bulan. Perang tersebut menyebabkan lebih dari 105 ribu orang terlantar.
Misi PBB di Libya (UNSMIL) meminta pemerintah Tripoli dan Tentara Nasional Libya (LNA) yang berbasis di timur agar melakukan gencatan senjata selama libur Idul Adha, yang dimulai sejak Sabtu (10/8) hingga Selasa (13/8).
"Gencatan senjata juga mencakup larangan serangan udara," kata pemerintah yang berbasis di Tripoli dalam satu pernyataan, merujuk alasan kemanusiaan untuk langkah tersebut.
Tidak ada komentar langsung dari LNA, yang sejak April melancarkan serangan tiba-tiba ke Tripoli namun belum berhasil melampaui pinggiran selatan.