Senin 12 Aug 2019 08:20 WIB

Sebelum Penembakan Massal, Ratusan Orang Tewas Tertembak

Setiap tahun lebih dari 36 ribu orang tewas tertembak di Amerika Serikat.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Nidia Zuraya
Bunga dan mainan untuk menghormati korban penembakan di kompleks perbelanjaan di El Paso, Texas, Ahad (4/8).
Foto: AP Photo/Andres Leighton
Bunga dan mainan untuk menghormati korban penembakan di kompleks perbelanjaan di El Paso, Texas, Ahad (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Satu pekan sebelum penembakan massal di El Paso, Texas dan Dayton, Ohio sudah ratusan orang di Amerika Serikat (AS) yang tewas karena kekerasan senjata api. Organisasi anti-kekerasan senjata api Gun Violence Archive mengumpulkan data dari laporan polisi dan media-media lokal.

Merilis data Senin (12/8) Gun Violence Archive yang menyatakan mereka menemukan satu pekan sebelum dua penembakan massal yang menewaskan 34 orang sudah ada ratusan orang yang tewas karena senjata api. Pembunuhan, kecelakaan atau bunuh diri kerap kali tidak mendapat perhatian yang serius.

Baca Juga

Tapi karena hal itu terjadi hampir tiap hari maka menunjukan ada epidemi kekerasan senjata api di AS. Berdasarkan data pemerintah AS yang digabung dengan organisasi anti kekerasan senjata api lainnya Everytown for Gun Safety setiap tahun lebih dari 36 ribu orang tewas tertembak.

Artinya sekitar 100 orang per hari atau satu orang setiap 14 menit. Sekitar 60 persen kematian karena senjata api karena bunuh diri. Sepertiganya karena pembunuhan.

Pada tanggal 28 Juli satu pekan sebelum penembakan El Paso dan Dayton seorang laki-laki berusia 27 tahun yang bernama Montae Robinson ditembak orang tak dikenal. Robinson meninggalkan tunangan dan dua putri.

"Saya memiliki gaun pengantin di lemari yang tidak akan pernah saya kenakan," kata tunangnya Marissa Tantillo.

Keesokan harinya Jacqueline Rose Parguian ditembak suaminya Peter Nicholas di Hotel ZaZa di Dallas. Ketika keamanan hotel mengedor pintu kamar mereka tidak ada yang menjawab.

Paramedis merespon panggil 911 yang mengatakan seorang perempuan berteriak dan kemungkinan ada kasus overdosis. Terdengar suara bising tak lama kemudian suara tembakan. Parguian meninggal dunia.

Pada 30 Juli Jamone Pratt, 16 tahun, sedang duduk di depan teras rumah temannya di Tacoma, Washington. Dua mobil melaju kencang di jalan dan melepaskan tembakan. Pratt tewas tertembak di kepala.

Seorang transgender Kiki Fantroy tewas ditembak di Miami. Penembakan Fantroy pada 31 Juli menjadi pembunuhan transgender ke-13 pada tahun ini. Fantroy yang berusia 21 tahun tewas ditembak beberapa kali ketika pulang dari pesta di rumah temannya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement