Senin 12 Aug 2019 11:21 WIB

Datangi Mendagri, Pasha Koordinasi Soal Palu

Wakil Wali Kota Palu, Pasha 'Ungu' menemui Mendagri pada Senin (12/8).

Rep: Mimi Kartika/ Red: Reiny Dwinanda
Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu (kanan) melepas topinya usai dilantik sebagai Wakil Walikota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (17/2).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu (kanan) melepas topinya usai dilantik sebagai Wakil Walikota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo alias Pasha "Ungu" menyambangi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (12/8). Pasha mengaku audiensi tersebut membicarakan seputar pemerintahan di Palu.

"Ada koordinasi rutin yang kami lakukan khususnya berkaitan tentang pemerintahan di Kota Palu. Beliau kan pembina kami, pembina pemerintah daerah, pembina kepala daerah," ujar Pasha kepada wartawan usai audiensi yang berlangsung tertutup.

Pasha datang ditemani istrinya, Adelia Wilhelmina, sampai di Kemendagri sekitar 09.55 WIB. Berdasarkan pantauan, audiensi hanya berlangsung sekitar 20 menit.

Menurut Pasha, audiensi ini yang ketiga atau keempat kalinya yang biasanya dilakukan wali kota. Akan tetapi, wali kota Palu saat ini sedang sibuk dan karenanya digantikan Pasha sebagai wakilnya.

Pasha mengaku sejumlah hal terkait kondisi Palu, Sulawesi Tengah saat ini disampaikan ke Kemendagri. Selain itu, ia juga menyampaikan persoalan administrasi pemerintahan, termasuk persoalan internal yang ada di pemerintahan Palu.

Pasha pun tak mengelak pertemuannya dengan Mendagri menyinggung pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020 mendatang. Menurut dia, Mendagri bertanya keinginan dan kemungkinan dirinya maju dalam kontestasi pilkada di Palu ataupun Sulawesi Tengah.

Namun, Pasha mengatakan, tak ada pembahasan lebih lanjut tentang pilkada. "Cuma mau nanya, 'Pasha bagaimana mau maju lagi apa enggak', saya bilang (minta) petunjuknya Pak Menteri," kata Pasha.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement