REPUBLIKA.CO.ID, BINH DUONG -- Pelatih timnas Indonesia U-18 Fakhri Husaini memperkirakan para pemainnya akan menghadapi pertandingan yang lebih sulit saat melawan Myanmar dalam laga penyisihan terakhir Grup A Piala AFF U-18, Rabu (14/8). Ia menilai Myanmar lebih baik dibandingkan Laos yang dikalahkan 2-1 pada Senin (12/8).
"Permainan mereka hampir sama, sama-sama menekan, tapi bedanya Myanmar lebih disiplin dan terbagi dua kelompok di lapangan," ujar Fakhri saat ditemui usai sesi latihan di lapangan Becamex Binh Duong, Vietnam, Selasa (13/8).
Melalui pengamatan yang ia lakukan, Myanmar membagi timnya ke dalam dua kelompok yang masing-masing terdiri atas lima pemain selain kiper. Lima pemain difungsikan untuk memberikan serangan secara konsisten, sementara lima pemain sisanya menjadi dinding pertahanan yang tidak akan keluar dari zona bertahan, tutur Fakhri.
"Lima menekan dan lima betul-betul bertahan tidak keluar lini sama sekali. Sehingga mungkin kami akan agak kesulitan mendapat transisi," katanya menambahkan.
Sebelumnya, skuat Garuda Nusantara harus bersusah payah saat menghadapi Laos di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh City. Sebelum menang 2-1 atas Laos, timnas tak mampu mencetak satu gol pun pada babak pertama dan bahkan sempat kecolongan 0-1 pada babak kedua. Timnas akhirnya bisa memberikan gol balasan dan tertolong gol bunuh diri lawan.
Terkait persiapan melawan Myanmar, Fakhri masih tetap dengan cara merotasi pemain agar bisa memberikan kesempatan beristirahat bagi pemain yang sudah bertanding sebelumnya. Sementara bagi pemain yang mengalami cedera, ia akan memastikan mereka mendapat waktu pemulihan dan istirahat yang cukup.
"Ya sama seperti sebelumnya. Yang belum main saya akan lihat kondisi fisiknya seperti apa. Mungkin akan saya coba rotasi lagi di pertandingan berikutnya," kata Fakhri.