REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Enam kepala daerah di wilayah Priangan Timur, Jawa Barat, sepakat menjalin kerja sama untuk mengembangkan sektor pariwisata. Kesepakatan itu tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understandig/MoU) pariwisata terintegrasi Priangan Timur atau One Stop East Prianger Tourism di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya, Selasa (13/8).
Kepala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya Heru Saptaji mengatakan, kesepahaman paariwisata terintegrasi itu menandakan political will masing-masing kepala daerah untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di Priangan Timur. Dengan komitmen itu, anggaran dan promosi untuk pengembangan sektor pariwisata yang terintegrasi akan semakin baik.
Salah satunya, lanjut dia, dengan membangun sektor insfrastruktur yang saling mendukung pawisiwata. "Kami melihat di zaman ekonomi global ini tak selalu harus kita respon dengan ekspor komoditas barang. Yang tidak kalah pentingnya juga membangun ekonomi berbasis jasa, salah satunya pariwisata," kata dia, Selasa (13/8).
Apalagi, Heru mengatakan, terdapat peribahasa yang menyebutkan bahwa Priangan Timur diciptakan oleh Tuhan ketika sedang tersenyum. Tentunya, hal itu terlihat dari keindahan alam yang ada.
Menurut Heru, potensi wisata yang ada di Priangan Timur sudah lengkap. Mulai dari pegunungan, air terjun, laut, budaya, dan industri kreatif, semuanya terdapat di Priangan Timur.
Pemkot Tasikmalaya kerja sama dengan Malaysia: Wisatawan dari Malaysia mencoba melukis payung geulis saat kunjungan ke sentra payung usai penandatanganan kerja sama Malaysia dengan Pemerintahan Kota Tasikmalaya di Kampung Panyingkiran, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (20/2/2019).
"Kita memiliki potensi lebih kaya dari wilayah lain. Jadi pariwisata kita pasti lebih bisa berkembang," kata dia.
Ia mengatakan, nantinya wisatawan yang berkunjung ke Priangan Timur akan mendapat dapat acuan dengan paket berkeliling ke enam wilayah di Priangan Timur. Jadi, wisatawan yang datang tak hanya berakhir di Kabupaten Garut, tapi bisa berkeliling ke Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran.
Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya juga telah menyiapkan tiga skema paket wisata yang menjangkau enam wilayah di Priangan Timur. Skema paket pertama terdiri dari tiga hari dengan biaya 230 dolar AS per orang, untuk akomodasi dan penginapan selama tiga malam.
Wisatawan akan memulai perjalanannya dari Tasikmalaya menuju Kampung Naga dan Situ Bagendit. Pada hari kedua, wisatawan diajak ke Kawah Kamojang, Taman Situhapa, Sentra Kulit Sukaregang, hingga Situ Gede. Pada hari ketiga wisatawan akan diajak berkeliling Gunung Galunggung, Sentra Bordir, Karang Kamulyan, dan Situ Mustika. Sementara di hari terakhir, destinasi yang dikunjungi Cagar Alam Pangandaran dan Green Canyon.
Skema kedua paket dimulai dari Garut dengan mengunjungi Candi Cangkuang dan Situ Bagendit. Pada hari kedua, wisatawan diajak ke Sentra Kuli Sukaregang, Kampung Naga, dan Situ Gede. Hari ketiga, wisatawan akan mengunjungi Masjid Agung Manonjaya, Bedog Galonggong, Jembatan Cirahong, Karang Kamulyan dan Situ Mustika. Terakhir, wisatawan akan berkeliling Cagar Alam dan Green Canyon Pangandaran.
Sedangkan skema ketiga, wisatawan akan memulai perjalanan dari Situ Mustika dan Green Canyon. Pada hari kedua, wisatawan diajak ke Batu Hiu, Konservasi Penyu, dan Karang Tawulan. Di hari ketiga, wisatawan berkeliling Gunung Galunggung, Curug Ciparay, Kampung Naga, dan Situ Bagendit. Pada hari terakhir, wisatawan akan diajak ke Kawah Kamojang, Darajat, Kebun Mawar Situhapa, dan Sentra Kulit Sukaregang.
Ia mengatakan, setelah penandatanganan MoU ini, BI akan melakukan perjalanan berkeliling untuk melihat langsung potensi wisata yang ada. Selanjutnya, BI juga akan mempresentasikan potensi itu kepada pemerintah daerah untuk pengembangannya.
Sejumlah rakit bersandar di bibir danau wisata alam Situ Gede, Tasikmalaya, Jabar. Wisata alam dengan suasana pemandangan danau dan pulau ini bisa diakses menggunakan alat tranportasi perahu dan rakit.
"Tujuan akhirnya tentu pertumbuhan ekonomi lebih cepat. Jika sektor pariwisata maju, otomatis mendongkrak sisi ekonomi di selatan Jabar ini. Secara global, ketika ada akomitmen pasti akan maju ekonominya," kata dia.
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menyambut positif MoU pariwisata terintegrasi Priangan Timur yang diinisiasi BI Tasikmalaya. Menurut dia, model pariwisata terintegrasi Priangan Timur merupakan wacana yang sudah lama dibicarakan. Namun, wacana itu akhirnya terwujud juga.
"Alhamdulillah terwujud hari ini diluncurkan," kata dia.
Budi mengatakan, dengan adanya MoU ini tiap daerah bisa menjalin kerja sama dengan memanfaatkan potensi wisata yang ada di masing-masing wilayah. Dengan begitu, tak akan ada lagi ego dari satu daerah untuk bersaing dengan daerah lainnya.
Ia mencontohkan, Kota Tasikmalaya misalnya tak memiliki potensi wisata alam. Namun, di tempatnya terdapat banyak potensi kerajinan dan industri kreatif. Dengan adanya kerja sama ini, kerajinan khas Tasikmalaya juga bisa dipasarkan ke destinasi wisata yang menjadi tujuan wisatawan.
Selain itu, kerja sama juga bisa dilakukan dengan mengarahkan wisatawan yang ingin ke Pangandaran dari Garut untuk bermalam di Tasikmalaya. Pasalnya, di Tasikmalaya banyak terdapat hotel dan wisata kuliner.