Rabu 14 Aug 2019 19:28 WIB

Sosialisasi Narkoba Harus ke Semua Kalangan

Kaum ibu seperti Oppie Andaresta juga perlu mendapat sosialisasi bahaya narkoba.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Oppie Andaresta
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Oppie Andaresta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Oppie Andaresta mengharapkan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba perlu terus dilakukan dengan berbagai cara dan menyasar semua kalangan. Sosialisasi dikatakannya perlu menyasar hingga komunitas ibu-ibu sepertinya.

"Dari BNN atau Polri ada banyak cara pendidikan informal buat anak-anak milenial tentang bahaya narkoba, yang lupa kepada mamak atau ibu-ibunya harusnya juga dikasih informasi juga," kata Oppie saat menjadi narasumber diskusi tentang narkoba di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (14/8).

Baca Juga

Oppie menyebutkan ada informasi yang luput tidak sampai ke masyarakat. Seperti aturan bahwa orang tau harus melaporkan apabila ada anaknya yang menjadi pengguna narkoba agar bisa disembuhkan melalui rehabilitasi.

Bahkan jika orang tua tidak melaporkan atau tidak merehabilitasi anaknya maka dapat diancam kurungan enam bulan. Kurangnya kesadaran ini, lanjut Oppie, yang membuat lemahnya pengawasan orang tua. Sehingga banyak anak muda yang tahu bahaya penyalahgunaan narkoba tapi tetap memakai barang terlarang tersebut.

"Generasi milenial pasti sudah tahu. Tapi kenapa masih coba-coba, yang kadang-kadang kita luput, orang tua juga berperan," kata pelantun Cuma Khayalan ini.

Wanita berdarah Minang ini mengatakan penindakan penyalahgunaan narkoba secara represif harus dilakukan dari hulu ke hilir. Apalagi narkoba menyasar kalangan muda.

Cara bandar narkoba menyasar kaum muda sebagai pasar utamanya dapat mengancam hilangnya satu generasi akibat kecanduan narkotika. "Mudah-mudahan generasi anak saya tidak 'lost generation' lagi, tapi sudah tercerahkan, dan waspada dengan bahaya narkoba," kata ibu dari Kai Matari Bejo Kaler ini.

Oppie mengatakan wisata pikiran sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang bekerja di bawah tekanan. Pekerjaan yang memiliki tekanan tinggi membuat orang-orang mencari sensasi supaya pikirannya tidak tertekan. Kebanyakan pelariannya ke narkoba, padahal cara tersebut tidak sehat dan merusak kesehatan maupun masa depan.

"Profesi apapun yang punya tekanan tinggi pasti cari pelarian, seperti kejadian Andi Arief," katanya.

Oppie menyebutkan ada ungkapan yang mengatakan memakai narkoba harus hati-hati. Oleh karena itu memakai narkoba tidaknya menyehatkan dan tidak nyaman.

Di kalangan artis, produsen maupun promotor menolak artisnya menggunakan narkoba. Bahwa berkarya itu tidak perlu pakai narkoba.

"Saya ibu generasi milenial melihat narkoba sudah ketinggalan zaman. Justru sekarang hidup sehat, generasi milenial tahu dan sadar ini zamannya hidup sehat," kata Oppie.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement