Kamis 15 Aug 2019 13:17 WIB

Dompet Dhuafa Tanam Mangrove di Pulau Pramuka

Dompet Dhuafa sering berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di Pulau Pramuka.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Dompet Dhuafa, Rumah Hijau, pelajar, warga, komunitas, NGO dan pemerintah menanam bibit mangrove di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (14/8).
Foto: Foto: Fuji E Permana/Republika
Dompet Dhuafa, Rumah Hijau, pelajar, warga, komunitas, NGO dan pemerintah menanam bibit mangrove di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semesta Hijau Dompet Dhuafa bersama Rumah Hijau, warga, komunitas, pelajar, pemerintah dan Non Governmnet Organization (NGO) menanam mangrove di Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta pada Rabu (14/8). Tujuan akhir kegiatan tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya nelayan.

Supervisor Semesta Hijau Dompet Dhuafa, Ika Akmala mengatakan, Dompet Dhuafa sering berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di Pulau Pramuka. Setiap kegiatan selalu melakukan penanaman bibit mangrove di pesisir Pulau Pramuka dan Panggang.

"Hari ini kita menanam 500 bibit mangrove, sebelumnya banyak kegiatan Dompet Dhuafa bersama para volunter di Pulau Pramuka, di setiap kegiatan melakukan penanaman sekitar 100 bibit mangrove," kata Ika kepada Republika.co.id, Kamis (15/8).

photo
Supervisor Semesta Hijau Dompet Dhuafa, Ika Akmala menyerahkan 500 bibit mangrove kepada Warga Rumah Hijau, Mahariyah di Pulau Pramuka, Rabu (14/8). (Foto: Fuji Eka Permana/Republika)

Dia menyampaikan, tujuan yang ingin dicapai dari penanaman mangrove untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan melestarikan lingkungan Pulau Pramuka. Dompet Dhuafa yakin kemiskinan dan kerusakan lingkungan sangat berkaitan. 

Kalau ingin mengatasi kemiskinan, maka harus menciptakan lingkungan yang baik. Sebab orang miskin muncul karena lingkungannya rusak. Semesta Hijau Dompet Dhuafa mencontohkan, di setiap hutan mangrove ada banyak makhluk hidup. Salah satunya ada ikan-ikan kecil yang bisa digunakan masyarakat untuk pakan ikan-ikan besar.

"Hutan mangrove juga bisa membuat ikan laut lebih sehat dan lebih banyak, sehingga nelayan tidak perlu jauh-jauh ke tengah laut untuk menangkap ikan," ujarnya.

Ika berharap, nelayan Pulau Pramuka dan Panggang tidak perlu jauh-jauh cari ikan sampai ke tengah laut sehingga membuang banyak bahan bakar kapal. Dengan demikian pengeluaran nelayan menjadi lebih irit.

Bertambahnya jumlah ikan di laut juga membuat nelayan tidak ketergantungan dengan daratan. Sebab nelayan akan mendapatkan sumberdaya yang cukup di laut karena ikan tumbuh lebih sehat dan banyak jika hutan mangrove subur. 

Ika juga menyampaikan, hutan mangrove berfungsi untuk mencegah abrasi pantai yang cukup parah di Pulau Pramuka. Juga bisa menyaring angin kencang dan menahan ombak besar dari laut ke darat. 

"Karena mangrove berfungsi seperti pagar alam untuk menghadang ombak besar, memfilter angin kencang, sampah kiriman bisa dihalang, juga berfungsi untuk menambah oksigen," ujar Ika. 

Dia menegaskan, penanaman mangrove di Pulau Pramuka dan Panggang bukan inisiasi Semesta Hijau Dompet Dhuafa sendiri. Tapi juga inisiasi warga, pelajar, pemerintah, komunitas dan NGO yang peduli dengan keberadaan serta kelangsungan Pulau Pramuka. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement