REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK— Warga yang melintas jembatan gerbang pintu masuk Perumahan Permata Depok diminta waspada. Pasalnya, kondisi jembatan dalam keadaan miring, tanah di atas jembatan itu pun sudah miring sekitar 30 derajat.
Penyebabnya, sloff fondasi jembatan banyak yang terbelah, rangka besi-besi yang terbentang juga sudah berkarat. "Kami minta warga waspada, saya akan segera koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok," ujar Lurah Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Mulyadi saat meninjau langsung kondisi jembatan, Kamis (15/8).
Jembatan tersebut satu-satunya gerbang masuk ke perumahan dan juga pemukiman warga sekitarnya. Jadi memang merupakan akses utama, bahkan jalan utama menuju kantor Kelurahan Pondok Jaya.
"Banyak sloff fondasinya yang sudah terbelah, ini sangat berbahaya. Kalau dibiarkan bisa tambah parah," terang Nurfauzy, Kepala Regu Satgas Dinas PUPR Kota Depok, Nurfauzy.
Guna menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan warga setempat memantek bambu sepanjang jembatan sekitar satu meter melebar ke jalan. Serta diberi pas tanaman supaya warga tidak bersandar atau pedagang berjualan di area tersebut.
"Kondisi jembatan sangat memprihatinkan, warga khawatir dengan miringnya jembatan yang dapat membahayakan jiwa," ujar warga Perumahan Permata Depok, Suryansyah.
Menurut Ketua RW 007, Kelurahan Pondok Jaya, Bambang Sancoko, kondisi jembatan tersebut sudah lama memprihatinkan. Bahkan selama tiga kepengurusan RW sebelumnya dan telah melaporkan kondisinya ke Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Tapi, sejauh ini belum ada rencana perbaikan, meski dua tahun lalu sempat ditinjau Dinas PUPR Kota Depok.
Lurah Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Mulyadi saat meninjau jembatan retak. Rusdy NUrdiansya/ Republika
Dia berharap, Pemkot Depok segera memperbaiki jembatan tersebut agar tidak membahayakan warga. "Akses jembatan ini merupakan pintu utama ke kompleks perumahan dan pemukiman. Jadi jangan sampai ambruk dulu baru ditangani," tutur Bambang.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, Abdul Karim, juga prihatin melihat kondisi jembatan tersebut. Dia mengaku sudah pernah mengusulkan ke Dinas PUPR untuk diperbaiki, tapi belum ada kelanjutannya.
"Jembatan ini tidak bisa masuk Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) keluruhan, karena dananya tidak cukup. Dana APBD yang mengucur ke kelurahan hanya Rp 2 miliar untuk pembangunan di tujuh wilayah RW," jelasnya. (Rusdy Nurdiansyah)