Jumat 16 Aug 2019 17:40 WIB

Berkhidmat untuk Kemanusiaan di Momen Idul Adha

Dalam Syukuran Qurban, hewan kurban dibagikan dengan cara dimasak bareng warga.

Rep: Muhyiddin/ Red: Dwi Murdaningsih
 Setelah lancar mendistribusikan 200 ekor kambing ke pelosok negeri Ciayumajakuning, ACT Cirebon menggelar acara syukuran qurban di Argasunya, Harjamukti, Cirebon.
Foto: ACT CIREBON
Setelah lancar mendistribusikan 200 ekor kambing ke pelosok negeri Ciayumajakuning, ACT Cirebon menggelar acara syukuran qurban di Argasunya, Harjamukti, Cirebon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi kamanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah banyak berkhidmat melalui berbagai program kemanusiaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam momentum Hari Raya Idul Adha 1400 Hijriah, ACT juga tetap menjalankan program kemanusiaannya sembari mendistribusikan daging hewan kurban.

Ketua Yayasan ACT, Ibnu Khajar mengatakan, menjelang Hari Raya Idul Adha kemarin Indonesia telah dilanda banyak bencana. Indonesia dilanda  bencana kekeringan maupun gempa bumi di Selat Sunda yang menimbulkan banyak korban dan kerusakan.

Baca Juga

Menurut dia, bencana kekeringan sampai saat ini masih terus mengancam 28 provinsi di Indonesia. Hampir 48 juta orang terancam kekeringan. 

Bahkan, kata dia, lebih dari 10 provinsi sudah darurat kekeringan. Karena itu, dalam momentum Idul Adha kemarin, pejuang kemanusiaan ACT tetap mendistribusikan air bersih ke daerah-daerah yang dilanda kekeringan tersebut. 

“Berkenaan dengan persiapan kurban kemarin, ACT tetap melakukan aktivitas untuk distribusi air bersih, aktivasi sumur-sumur wakaf juga dilakukan di hampir semua wilayah, khususnya di 28 provinsi tadi,” ujar Ibnu kepada Republika.co.id, Jumat (16/8).

photo
ACT Tasikmalaya membagikan daging kurban ke warga di Kampung Munjul, Desa Sukasukur, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya

Ibnu mengatakan, dalam pendistribusian daging hewan kurban, ACT juga bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke 13 titik perbatasan di Indonesia, seperti di Kepulauan Riau, Kalimantan, Papua dan Atambua.

“Jadi kita harapkan kurban ini juga bisa menjadi bagian dari bantuan pangan untuk saudara kita di perbatasan negeri,” ucapnya.

Sebelumnya, menurut Ibnu, pejuang kemanusiaan ACT juga telah diturunkan ke daerah yang dilanda gempa bumi untuk memberikan bantuan emergency kepada para korban, seperti di Halmahera dan Selat Sunda. Pada Hari Raya Idul Adha kemarin, ACT akhirnya juga membagikan daging kurban untuk warga yang tinggal di lokasi bencana itu.

“Dan akhirnya kita lakukan kurban kemarin sebagai bagian dari bantuan yang kita berikan. Maka kita berikan dalam bentuk Syukuran Qurban,” ucapnya.

Ibnu menjelaskan, dalam program Syukuran Qurban tersebut, hewan kurban tidak dibagikan dalam bentuk daging mentah, tapi dengan cara dimasak bareng warga di daerah bencana. Setelah dimasak, daging hewan kurban tersebut kemudian dinikmati bersama dengan penyintas bencana, kepolisian, dan aparat militer.

Para korban yang selamat dari bencana akhirnya bisa ikut merasakan kegembiraaan di Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah. “Ini yang kita lakukan, dan di situ ada juga beberapa nasihat dari para ustaz yang kita undang untuk menjelaskan tentang bagaimana kesehatan secara spiritual masyarakat yang terkena bencana,” katanya.

Program Syukuran Qurban tersebut juga digerakkan oleh para loyalis kemanusiaan ACT di berbagai daerah bencana, termasuk di Lampung. Salah satu loyalis kemanusiaan ACT, Purnani (49) misalnya, dia ikut membantu proses penyembelihan hewan kurban di wilayah kompleks hunian sementara Dusun 4, Desa Waymuli Induk, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan,  pada Ahad (11/8).

Seperti dikutip dari website ACT, Purnani dengan sigap mengkoordinasi pemotongan serta pembagian daging kurban di wilayah tempat tinggal para penyintas tsunami Lampung. Dia juga mempersiapkan tungku kayu bakar untuk memasak hidangan kurban yang akan disajikan pada acara Syukuran Qurban. 

Purnani sudah lama terlibat dalam aksi-aksi kemanusiaan yang dilakukan ACT, yaitu sejak terjadinya tsunami pada 24 Desember 2018. Sebelumnya, ia merupakan koordinator posko di Desa Kunjir, dan kemudian dipindahkan ke Desa Waymuli Induk beberapa bulan kemudian.

Purnani tidak selalu dapat membantu para korban bencana secara finansial, sehingga dia menjadi relawan ACT. Menurut dia, menjadi relawan adalah caranya berkontribusi untuk kemanusiaan. “Kalau membantu secara finansial mungkin saya tidak bisa. Akhirnya ada informasi pendaftaran relawan dari ACT, dan saya pun siap,” kata Purnani.

Berbagi Daging Kurban Hingga Mancanegara

Pada Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah, Global Qurban-ACT mendistribusikan amanah kurban ke jutaan penerima manfaat, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Selain di Indonesia, menurut Ibnu, ACT juga mendistribusikan daging kurban ke titik pengungsian di Suriah, di Palestina, Rohingya, dan ke beberapa titik pengungsian di Afrika yang dilanda kekeringan.

“Jadi kita bersyukur kurban tahun ini menjadi bagian dari bantuan yang kita berikan kepada masyarakat korban bencana, termasuk bencana konflik peperangan di dunia global atau dunia Islam,” ungkapnya.

Setelah dibagikan daging kurban, menurut Ibnu, masyarakat luar negeri yang berada di pengungsian pun mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada masyarakat Indonesia, khususnya yang menjadi donatur ACT. “Mereka bersyukur karena mereka tidak berpikir bahwa akan dapat kurban dengan jumlah yang besar. Karena tahun ini ACT memang dapatkan 35.400 ekor. Kita bisa jangkau mereka, dan kita kuatkan di jumlah,” kata dia.

Pada tahun sebelumnya, menurut dia, ACT memang fokus mendistribusikan daging hewan kurban ke banyak negara. Namun, tahun ini ACT fokus memperbanyak jumlah hewan kurban di beberapa negara saja, khususnya yang dilanda bencana. Di beberapa negara itu, Indonesia akhirnya bisa menjadi negara yang paling banyak menyumbang gading kurban.

Selain menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Indonesia, menurut Ibnu, para pengunsi di beberapa negara tersebut juga berharap umat Islam Indonesia tidak melupakan nasib mereka. Mreka juga turut mendoakan masyarakat Indonesia yang menjadi korban bencana.

“Mereka mendoakan juga supaya saudara mereka di Indonesia tetap sabar menerima bencana dan tetap tidak pernah melupakan nasib mereka di dunia Islam. Itu pesan-pesan dari mereka yang disampaikan kepada ACT untuk disampaikan kepada masyarakat Indonesia,” katanya.

Kendati banyak mendistribusikan hewan kurban ke luar negeri, menurut Ibnu, ACT tetap memprioritaskan masyarakat Indonesia. Karena itu, menurut dia, dari total jumlah hewan kurban yang dikelola ACT tahun ini 60 persennya dibagikan untuk masyarakat Indonesia, sedangkan sisanya dikirim ke luar negeri.

“40 persennya kita distribusikan di sekitar 38 negara yang ada di daerah konflik dan daerah komunitas muslim di Barat,” ujarnya.

 Memanfaatkan Marketplace

Banyaknya hewan kurban yang didapatkan ACT tahun ini tidak terlepas dari peran salah satu unit yang berada di bawah naungan Yayasan ACT, yaitu Global Qurban ACT. Presiden Global Qurban ACT, Hafit T. Mas’ud mengatakan, tahun ini ACT kembali memanfaatkan marketplace dalam menjual hewan kurban, sehingga masyarakat Indonesia dapat dengan mudah berkurban.

Menurut dia, pada 2018 lalu ada sembilan marketplace yang di gunakan Global Qurban ACT untuk menjual hewan kurban, sedangkan tahun ini meningkat menjadi 14 marketplace. Dengan demikian, jumlah hewan kurban yang dikelola ACT pun menjadi meningkat.  

"Alhamdulillah Global Qurban ACT melanjutkan kiprahnya seperti tahun lalu, kita menjual kurban via marketplace," kata Hafit kepada Republika.co.id.

Dia menjelaskan, penjualan hewan kurban lewat marketplace memang sangat efektif di era digital sekarang ini. Apalagi, pengguna marketplace sudah semakin bertambah dan bahkan menjadi lifestyle, sehingga otomatis masyarakat Indonesia mengikuti perkembangan tersebut.

"Alhamdulillah lebih efektif dan lebih mudah bagi para pekurban," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement