REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR - Malaysia berambisi untuk menjadikan Tokyo 2020 sebagai Pertandingan Olimpiade halal. Pemerintah Malaysia membantu usaha kecil dan menengah dan usaha mikro mempromosikan produk mereka di Jepang.
Inisiatif Digital Trade Halal Value Chain bertujuan untuk membantu delapan juta penggemar olahraga Muslim yang akan mengunjungi Tokyo untuk menemukan produk dan layanan halal. Program ini akan dipandu oleh komite perwakilan dari sektor publik dan swasta Malaysia yang dipimpin oleh Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE), agen promosi perdagangan nasional di bawah Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri (MITI).
Kelompok ini akan mengembangkan rencana untuk mendukung eksportir halal untuk acara olahraga tahun depan.
"Kami yakin Malaysia memiliki posisi yang lebih kuat untuk menjadi penyedia utama untuk produk dan layanan halal selama Olimpiade Tokyo 2020," kata Wan Latif Wan Musa, kepala eksekutif MATRADE, dilansir di Salaam Gateway, Jumat (16/8).
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung eksportir makanan halal ke Jepang, tetapi juga membantu dalam segmen tambahan. Segmen tambahan termasuk logistik, analisis data, ritel, sertifikasi halal, distribusi makanan dan pariwisata.
Ekspor halal Malaysia ke Jepang siap meningkat dari total 2,5 miliar ringgit Malaysia tahun lalu. Peningkatan ini disebabkan meningkatnya jumlah wisatawan Muslim dan persiapan menjelang Olimpiade.
Pejabat itu mengungkapkan bahwa Jepang telah menyatakan minatnya untuk mencari ratusan juta makanan halal bagi para wisatawan dan atlet Muslim selama Tokyo 2020.
"Ada potensi untuk lebih dari 140 juta makanan yang dibutuhkan di desa atlet dan sekitar 720 juta makanan halal harus disiapkan selama acara," kata Wan Latif.
Akan ada permintaan tinggi untuk produk dan layanan halal, terutama dalam makanan dan minuman. Menurutnya, UKM lokal dapat memanfaatkan peluang ini dengan menyediakan produk dan layanan halal ke Jepang sambil menembus pasar halal Jepang.