BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Pembentukan Provinsi Bogor Raya dan perluasan Kota Bogor belakangan ini menjadi perbincangan banyak pihak. Wacana itu sebelumnya dimunculkan kepada publik oleh Wali Kota Bogor Bima Arya.
AYO BACA : Tak Bisa Bahasa Sunda, Wali Kota Depok Enggan Masuk Provinsi Bogor Raya
Bima mengaku antara pembentukan provinsi baru atau perluasan Kota Bogor tak ada yang menjadi prioritas pemerintahannya. Semua opsi menurutnya akan dikaji oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
AYO BACA : Soal Provinsi Bogor Raya, DPRD Minta Pemkot Lebih Fokus ke Masalah Kota
"Gak ada prioritas, kajian, semua di titik nol, semua dikaji," ujar Bima, Selasa (20/8/2019).
Bima menambahkan kajian soal kemungkinan adanya pemekaran kota atau pembentukan provinsi itu akan dilakukan oleh Pemkot Bogor dan IPB University. "Saya sudah bertemu rektor IPB. Kita sepakat lakukan kajian dan mempercayakan kajian kepada kampus. Jadi pemkot juga lakukan kajian dilengkapi kajian kampus. Kajian kampus nanti ada kajian hukumnya. Kajian wilayahnya jadi bukan hanya asumsi kepentingan politik tapi didasarkan pada kajian akademis," katanya.
Sejauh ini, kata Bima, usai wacana perluasan kota dan pembentukan provinsi berkembang dirinya banyak mendapatkan usulan dari pengamat dan masyarakat. Usulan tersebut katanya memperbanyak opsi tentang langkah apa yang akan diambil oleh pemkot Bogor.
"Opsi semakin banyak awalnya hanya tentang wilayah Kota Bogor dan kabupaten kemudian ditambah Bogor apakah bergabung provinsi baru, atau apakah gabung Jakarta, ini bagus saya senang isu ini direspon banyak pihak, jadi kita banyak opsi," ungkapnya.
AYO BACA : Ridwan Kamil: Tidak Relevan Bekasi Gabung ke Jakarta