Kamis 22 Aug 2019 14:36 WIB

Kapendam: Aktivitas di Mimika dan Jayapura Sudah Normal

Situasi keamanan di Mimika dan Jayapura sudah aman pascademonstrasi anti-rasisme.

[Ilustrasi] Petugas kepolisian dan TNI melakukan pengamanan saat terjadi aksi protes di Mimika, Papua, Rabu (21/8/2019).
Foto: Antara/Sevianto Pakiding
[Ilustrasi] Petugas kepolisian dan TNI melakukan pengamanan saat terjadi aksi protes di Mimika, Papua, Rabu (21/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi keamanan di Timika, Kabupaten Mimika, Papua Barat dan Jayapura, Papua, berlangsung kondusif dan normal setelah aksi demonstrasi yang menyuarakan aspirasi anti-rasisme. Unjuk rasa terkait insiden yang menimpa mahasiswa Papua di Malang, Provinsi Jawa Timur, pada 16 Agustus 2019.

"Di daerah Mimika dan Jayapura situasi kondusif normal. Aktivitas berjalan sebagaimana biasanya," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis (22/8).

Baca Juga

Menurut dia, TNI dan Polri selalu berkoordinasi untuk mengantisipasi adanya aksi lanjutan. Bahkan, intelijen dikerahkan untuk mengantisipasi peristiwa kerusuhan.

"Sudah kita antisipasi dengan koordinasi lapangan antara polisi dan Kodim setempat," kata Eko.

Aksi massa di Timika, Kabupaten Mimika, pada Rabu (21/8) yang awalnya mengusung misi damai berlangsung rusuh dan massa melempari gedung DPRD Mimika dengan batu. Aksi melempari batu ini rupanya dipicu kekecewaan massa yang lama menunggu kedatangan Ketua DPRD Mimika dan Bupati Mimika.

Mereka berharap keduanya mau menemui massa yang mencapai seribu orang. Mereka turun ke jalan guna menyuarakan aspirasi anti-rasisme, terkait insiden yang menimpa mahasiswa Papua di Malang, Provinsi Jawa Timur, pada 16 Agustus 2019.

Untuk di Jayapura tidak terjadi kerusuhan, namun massa melakukan pemblokiran jalan utama menuju Bandara Sentani. "Sementara tidak ada aksi (pengerusakan), tapi sudah aksi penutupan jalan ke bandara," jelas Eko.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement