Jumat 23 Aug 2019 17:13 WIB

Pesan dalam Botol Berusia Setengah Abad Ditemukan di Alaska

Penulis surat dalam botol berasal dari Sevastopol, Krimea.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Alaska
Foto: VOA
Alaska

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebuah botol berisi secarik pesan yang terapung-apung di lautan selama kurang lebih setengah abad, ditemukan di sebuah pantai, di Alaska barat. Botol tersebut ditemukan oleh seorang guru, Tyler Ivanoff yang sedang mengumpulkan kayu bakar dengan anak-anaknya di sekitar pantai tersebut.

Secarik surat dalam botol tersebut ditulis dalam bahasa Rusia, dengan tahun 1969. Surat itu ditulis oleh anggota awak kapal Sulak, yang merupakan salah satu dari armada kapal penangkap ikan Russian Far Eastern. 

Baca Juga

"Salam hangat dari armada Russian Far East. Kami berharap Anda memiliki kesehatan yang baik, umur panjang, dan berlayar dengan bahagia," ujar isi dalam surat tersebut.

Ivanoff mengunggah foto surat tersebut di Facebook dan meminta bantuan untuk menerjemahkannya. Selain itu, dia juga mengunggah foto botol kaca berwarna hijau zamrud yang masih dalam keadaan bagus dan tidak rusak.

"Saya sangat senang mengetahui siapa penulisnya," kata Ivanoff.

Reuters menemukan penulis surat tersebut berada di Sevastopol, sebuah kota di pantai Laut Hitam semenanjung Krimea. Penulis surat itu adalah Anatoliy Botsanenko (86 tahun), yang merupakan mantan pelaut. Dia ingat pernah menulis surat itu sekitar setengah abad yang lalu beserta teman-teman di kapal yang dinaikinya.

"Orang-orang mulai berkata, akan tiba saatnya kita akan dilupakan, dan tidak ada yang tahu bahwa kapal ini dan awaknya pernah ada, kecuali kita melemparkan sebuah botol," ujar Botsanenko sambil memegang selembar foto kru kapalnya yang berwarna hitam putih. 

Botsanenko tidak pernah membayangkan surat yang dia tulis bisa mencapai Alaska. Pensiunan pelaut itu mengatakan, botol yang dipakai untuk menaruh surat itu adalah botol champagne bekas yang mereka bawa selama berlayar. 

Botsanenko mengaku tidak khawatir dengan isi surat tersebut. Apalagi, ketika itu Perang Dingin masih berlangsung serta hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) tidak baik. Botsanenko mengatakan, isi surat yang dia tulis hanya sebuah salam. Dia ingin menyampaikan salam kepada semua orang di negara mana pun.

"Tida ada apa-apa (yang penting) di dalamnya. Itu adalah salam. Mengapa kita tidak bisa mengirim salam, ke negara mana pun? Apalagi bagi orang Amerika. Orang-orang kami selalu menyukai orang Amerika, apa pun peristiwa politik yang terjadi," ujar Botsanenko. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement