REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Seorang perempuan berusia sekitar 40 tahun meninggal tertabrak Kereta Api (KA) Serayu relasi Jakarta-Purwokerto di dekat perlintasan kereta di Pasar Pancasila, Kelurahan Lengkongsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Sabtu pagi (24/8).
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Kanit Laka Lantas) Polres Tasikmalaya Kota Ipda Dadang Juanda mengatakan, korban mengalami luka berat akibat kecelakaan tersebut. Korban langsung dibawa ke RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya untuk mendapatkan penanganan medis.
"Kami langsung mendatangi lokasi, membawa korban, dan melakukan olah TKP," kata dia, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Sabtu (24/8).
Petugas palang pintu kereta api, Ariyana Rizki Tresna mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.25 WIB. Ketika KA Serayu melintas, terlihat ada seorang pejalan kaki diduga menabrakkan diri ke kereta di tengah rel.
"Dia memang kayaknya mau bunuh diri. Kita teriakin, mau ditarik, tapi kereta sudah dekat," kata dia.
Menurut dia, korban sebelumnya duduk di dekat rel kereta api. Ketika melihat kereta melintas, korban langsung mendekat dan menabrakkan diri. Korban, kata dia, sempat terseret kereta sekitar 20 meter dari tempat semula.
Korban berinisial YS. Ia merupakan guru honorer di sebuah madrasah tsanawiyah di Kota Tasikmalaya. Korban yang merupakan warga Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, itu meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soekardjo.
Ibu korban yang mendapat kabar, Dede Hudaesah, sangat terpukul melihat putrinya sudah tak bernyawa di Kamar Jenazah RSUD dr Soekardjo. Tangisnya pecah ketika menegaskan jenazah korban itu merupakan anak kandungnya.
Menurut dia, selama ini korban dikenal baik. Namun, dalam beberapa hari terakhir putrinya memiliki masalah keluarga.
"Dia memang ada masalah rumah tangga akhir-akhir ini, sering cekcok," kata dia.
Setelah dilakukan visum di RSUD dr Soekardjo, korban langsung dibawa keluarga untuk dimakamkan. Rencananya, korban akan dimakamkan hari ini juga.