REPUBLIKA.CO.ID, PORTO VELHO -- Ratusan titik kebakaran baru berkobar di hutan hujan Amazon di Brasil. Data resmi menunjukkan pada hari Sabtu (24/8), di saat ribuan tentara tersedia untuk membantu memerangi kobaran api terburuk di tahun-tahun setelah protes global.
Kebakaran yang mengepulkan asap besar ke udara terlihat di daerah luas negara bagian barat laut Rondonia pada Jumat (23/8). Beberapa warga di ibu kota, Porto Velho, mengatakan pada hari Sabtu bahwa apa yang tampak seperti awan cahaya yang menggantung di atas kota berpenduduk setengah juta orang itu, sebenarnya adalah asap dari api yang membakar sebagian tanah dan membuat batang pohon membara di tanah.
"Saya sangat khawatir karena lingkungan dan kesehatan. Saya punya anak perempuan dengan masalah pernapasan dan dia lebih menderita karena kebakaran itu," kata Delmara Conceicao Silva.
Kebakaran di hutan hujan terbesar di dunia telah memicu keributan global. Kebakaran Amazon merupakan topik utama yang menjadi perhatian pada pertemuan G7 di Biarritz di Prancis Selatan.
Angka resmi menunjukkan 78.383 kebakaran hutan telah dicatat di Brasil tahun ini, jumlah tertinggi setiap tahun sejak 2013. Para ahli mengatakan pembukaan lahan selama musim kemarau selama berbulan-bulan untuk membuat jalan bagi tanaman atau penggembalaan, telah memperburuk masalah.
Lebih dari setengah kebakaran terjadi di lembah Amazon yang luas, tempat lebih dari 20 juta orang tinggal. Sekitar 1.663 kebakaran baru terjadi antara Kamis dan Jumat, menurut National Institute for Space Research (INPE) Brasil.
Data baru datang sehari setelah Bolsonaro mengizinkan penyebaran militer untuk memerangi api dan menindak aktivitas kriminal.
Tujuh negara bagian, termasuk Rondonia, telah meminta bantuan tentara di Amazon, tempat lebih dari 43 ribu tentara berpangkalan dan tersedia untuk memerangi kebakaran, kata para pejabat. Pemadam kebakaran dan pesawat juga sedang dikerahkan.
Enam pesawat, termasuk dua Hercules C-130 yang dilengkapi untuk masing-masing membawa 12 ribu liter (3.170 galon) air, telah dikirim ke Rondonia untuk melawan api. Mereka diharapkan akan bergabung dengan 30 petugas pemadam kebakaran pada Ahad, dilansir dari Channel News Asia.