REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendeklarasikan Ikatan Santripreneur Indonesia pada puncak acara Santripreneur Lintas Agama 2019, di Denpasar, Bali, Sabtu (24/8) lalu. Kemenpora berharap kegiatan seperti ini berlanjut setiap tahun.
Ketua panitia, Andi Fajar Asti mengatakan ikatan santripreneur tersebut dapat menjadi wadah bertukar pikiran secara intensif tentang kewirausahaan. Dia berharap para santri bisa lebih kreatif ke depannya. "Saya juga berharap bisa lebih inovatif," ujar Andi dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu malam.
Asisten Deputi Kewirausahaan Kemenpora, Imam Gunawan menambahkan peran pemuda sangat penting dalam menggerakkan perekonomian bangsa. Kegiatan Santripreneur ini diyakini dapat membuka peluang besar anak muda untuk lebih kreatif dan berinovasi.
Dalam kesempatan tersebut Kemenpora memberikan modal Rp 150 juta rupiah untuk 10 peserta terbaik Santripreneur 2019 dalam puncak acara Santripreneur Lintas Agama 2019. Mereka dipilih berdasarkan hasil seleksi produk unggul yang dimiliki.
"Selamat kepada pemenang yang sudah mendapatkan bantuan, bagi saya itu belum cukup untuk membuat produk yang besar, tapi meskipun nilainya Rp 5 juta, namun dengan dedikasi dan inovasi membangun jejaring bisnis, maka itupun sangat cukup membantu," kata Imam Gunawan.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi (kedua kanan) melihat produk kain batik dalam pembukaan Santripreneur Lintas Agama 2019 di Discovery Mall, Kuta, Badung, Bali.