Selasa 27 Aug 2019 00:15 WIB

Kebakaran Hutan di Sumsel Meluas

Kebakaran melanda 1.822 hektare lahan di Sumsel.

Red: Nur Aini
Upaya petugas memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Ilustrasi)
Foto: BNPB
Upaya petugas memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Luas kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatra Selatan bertambah lagi seluas 147 hektare akibat api yang terus menjalar di lahan gambut dan masih terus dikeroyok satgas pemadam.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, mengatakan luas lahan terbakar hingga Senin (26/8) mencapai 1.822 hektare, meningkat dari sebelumnya sebanyak 1.675 hektar pada Sabtu (24/8).

Baca Juga

"Sampai saat ini kebakaran paling luas masih terjadi di Muara Medak Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Ogan Ilir," ujar Ansori Ansori, Senin (26/8).

Meluasnya rambatan api akibat kendala di lapangan yang menyulitkan pemadaman, seperti jauhnya akses jangkauan ke lokasi kebakaran, angin kencang dan jauhnya sumber air untuk pemadaman. Sehingga, pemadaman dimaksimalkan satgas karhutla lewat empat unit helikopter pembom air yang sudah menjatuhkan 5,4 juta liter air dari 1.367 kali aktivitas penumpahan air di titik kebakaran.

"Wilayah terbakar memang masih didominasi lahan gambut yang sudah satu bulan terakhir tidak turun hujan," ujarnya.

Di Kabupaten Ogan Ilir, kata dia, terdapat beberapa titik panas terpantau di antaranya berada di Desa Tanjung Seteko Indralaya yang tidak jauh dari Tol Palindra.

"Tim darat sudah berusaha merapat ke lokasi kebakaran di Ogan Ilir dengan menurunkan dua unit mobil tangki milik BPBD, tapi mobil belum bisa masuk ke lokasi karena tidak ada akses masuk, jadi balik lagi pakai helikopter bom air," katanya.

Berdasarkan catatan dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan (Lapan), terpantau 1.530 titik api tersebar di 17 kabupaten/kota di Sumsel sejak awal Januari hingga Agustus 2019. Sedangkan wilayah terbakar tercatat di Kabupaten Ogan Ilir seluas 329,03 hektar, Penukal Abab Lematang Ilir seluas 146 hektare, OKI seluas 84,5 hektare, Banyuasin seluas 44,25 hektare, Musi Rawas 14,5 hektare.

Muara Enim 5 hektar, Pagar Alam 3 hektare, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan terdapat 2 hektare, Lahat 2 hektare, Lubuk Linggau 0,5 hektare dan Kabupaten Musi Banyuasin seluas 1.600 hektare lebih dengan kemungkinan masih akan terus meluas.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement