REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar pertemuan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (27/8). Pada pertemuan tersebut, Khofifah didampingi jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jatim (Forkopimda) Jatim. Sementara Lukas, selain didampingi sang istri Yewuce Enembe, juga didampingi pejabat dan tokoh masyarakat dari Papua dan Papua Barat.
Pada pertemuan tersebut, Khofifah menegaskan, insiden yang terjadi di Surabaya dan Malang, yang disebut-sebut sebagai pemicu kerusuhan di Papua dan Papua Barat, merupakan sikap pribadi. Artinya, perselisihan antara Ormas dan mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang tersebut, sama sekali tidak mewakili masyarakat Jatim.
"Dinamika yang terjadi kami sudah sampaikan di awal permohonan maaf kami. Karena yang terjadi insiden personal tidak mewakili masyarakat Jatim," kata Khofifah.
Khofifah mengaku, sejauh ini hubungan antara Pemprov Jatim dengan Pemprov Papua dan Papua Barat sudah sangat baik. Khofifah berharap, lewat silaturahim yang digelar, hubungan antar provinsi terkait bisa lebih baik. Khofifah juga menjamin keamanan mahasiswa-mahasiswa Papua yang menuntut ilmu di Jatim.
"Kami semua selama ini membangun komunikasi sangat dekat, sangat baik. Kita berharap pertemuan ini bisa mencptakan hubungan dagang yang lebih baik, dimana produk Jatim bisa dibawa ke Papua, begitu juga sebaliknya. Anak-anak kami yang ada di Jatim harus merasa aman, nyaman terlindungi pada saat mereka mencari ilmu, bekerja, dan seterusnya," ujar Khofifah.
Gubernur Papua Lukas Enembe pun mengamini hubungan baik antara Jawa Timur dengan Papua. Dia juga berharap hubungan baik yang terjalin selama ini, bisa semakin baik. Apalagi, kata dia, Jawa Timur merupakan provinsi penting bagi Papua. Diamana setiap kebutuhan di Papua, dikirim melalui Jatim.
"Kita ingin mempererat hubungan antara Jatim dan Papua. Segala kebetuhan logistik kita dari Jatim dan Makassar. Hubungan baik ini perlu dijaga melalui persahabatan dan kekeluargaan. Kebutuhan pembangunan di Papua, semuanya bisa jalan dari Jawa Timur," kata Lukas.
Lukas pun setuju dengan Khofifah, insiden yang terjadi di Surabaya dan Malang, yang disebut-sebut sebagai pemicu kerusuhan di Papua dan Papua Barat, merupakan sikap pribadi. Lukas kemudian menitipkan masyarakat Papua yang menuntut ilmu maupun bekerja di Jatim. Dia pun berharap gesekan-gesekan serupa tidak terjadi lagi.
Jaga mahasiswa kita yang ada di sini, baik itu mahasiswa Papua maupun Papua Barat. Mereka mencari ilmu di sini," ujar Lukas.