Selasa 27 Aug 2019 18:54 WIB

Hujan Intensitas Rendah tak Bisa Padamkan Api di Amazon

Musim hujan di Amazon diperkirakan dimulai pada akhir September.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Petugas berusaha memadamkan api di sepanjang jalan ke Jacunda National Forest, dekat kota Porto Velho di kawasan Vila Nova Samuelyang merupakan bagian dari hutan Amazon, Senin (26/8).
Foto: AP Photo/Eraldo Peres
Petugas berusaha memadamkan api di sepanjang jalan ke Jacunda National Forest, dekat kota Porto Velho di kawasan Vila Nova Samuelyang merupakan bagian dari hutan Amazon, Senin (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Menurut data cuaca dan pakar lingkungan, curah hujan yang kecil tidak akan mungkin memadamkan kebakaran hutan di Amazon dalam waktu singkat. Curah hujan hingga 10 September menurut para pakar diperkirakan hanya membawa bantuan kecil dalam memadamkan api.

Dilansir di Channel New Asia, musim hujan di Amazon dimulai pada akhir September. Profesor Ilmu Atmosfer di Universitas Sao Paulo, Maria Silva Dias memperkirakan hujan dalam 15 hari ke depan hanya akan terkonsentrasi di daerah-daerah yang membutuhkannya. Sementara lebih sedikit curah hujan akan turun di sejumlah bagian Amazon yang mengalami kebakaran terburuknya.

Baca Juga

Data iklim juga menunjukkan, daerah utara dan barat hutan hujan Amazon akan menerima hujan dalam beberapa pekan mendatang. Namun, di timur akan mengering.

Bahkan daerah dengan intensitas hujan yang besar, hanya akan menghujani daerah terisolasi yang terdampak kebakaran. "Di beberapa titik, Anda bisa memadamkan api, tentu saja, namun ini adalah titik-titik terisolasi, bukan seluruh area. Seluruh wilayah membutuhkan hujan dengan intensitas yang lebih teratur, dan hal itu diperkirakan akan terjadi sekitar Oktober," ujar Dias.

Hujan yang cukup harus terkonsentrasi dalam periode yang singkat untuk memadamkan api di hutan hujan. Jika tidak, kata dia, air akan menguap.

Dias memprediksi kebutuhan jumlah hujan dalam memadamkan api sekitar 20 mm hujan dalam satu hingga dua jam. Sehingga hujan dengan intersitas tinggi sangat dibutuhkan untuk memadamkan seluruh hutan yang kebakaran.

Negara bagian Acre yang dekat dengan Peru diprediksi akan mendapatkan bantuan alam berupa hujan dari kebakaran. Jumlah kebakaran di wilayah bagian barat Brasil itu telah mengalami dua kali lipat kebakaran dibandingkan tahun lalu, menurut data lembaga riset antariksa Brasil, Inpe.

"Di beberapa daerah, hujan bisa mengurangi kebakaran, bukan secara umum," ujar ahli meterologi untuk informasi cuaca Brasil Cimatempo, Matia Sales.

Menurutnya, prakiraan hujan 15 hari ke depan berada pada atau di bawah rata-rata untuk periode ini. Amazon bagian timur akan kering selama 15 hari ke depan. Hujan hanya akan membasahi beberapa bagian seperti Mato Grosso, Para dan Tocantins, di mana kebakaran naik 54 persen menjadi 161 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Meski demikian, Dias berharap militer akan membantu mencegah kebakaran baru meski menurutnya, memadamkan api yang ada adalah tugas yang lebih sulit. "Api kecil akan padam tetapi api besar akan berlangsung sebentar," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement