Selasa 27 Aug 2019 20:45 WIB

Kemenristekdikti Targetkan Produksi Inovasi Tumbuh 20 Persen

Peluang hasil inovasi untuk diproduksi massal terbuka lebar.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Seorang anak melihat robot penanam padi dalam Ritech Expo 2019 yaitu rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 di Denpasar, Bali, Ahad (25/8/2019).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Seorang anak melihat robot penanam padi dalam Ritech Expo 2019 yaitu rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 di Denpasar, Bali, Ahad (25/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menargetkan produksi inovasi tumbuh sebesar 20 persen. Dengan begitu maka produk inovasi dapat menunjang ekonomi nasional.

Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe, menilai peluang hasil inovasi untuk diproduksi massal terbuka lebar. Khususnya yang menyangkut kepentingan banyak orang dan berkualitas tinggi. Kemenristekdikti pun siap memfasilitasi standarisasi hasil inovasi itu.

Baca Juga

"Untuk tingkatkan produksi nasional, dari produk inovasi kalau bisa tingkatkan 20 persen maka tumbuh ekonomi nasional secara bagus," katanya pada wartawan dalam rangkaian kegiatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 pada Selasa, (27/8).

Jumain menyebut ada sejumlah hasil inovasi yang dilirik dunia industri. Salah satunya produk katalis kreasi dari ITB. Kehadiran katalis diharapkan membuka peluang industri minyak dalam negeri.

"Ini jadi start up sumber daya alam yang produknya dimanfaatkan untuk bensin, minyak B100. Ini akan terus jalan untuk minyak nabati nasional. Kalau bisa manfaatkan dan produk lain maka jadi kembangkan usaha baru," ujarnya.

Kemudian ada juga motor listrik kreasi dari ITS yaitu Gesits. Saat ini, Gesits perlu ditingkatkan produksinya agar dapat menjangkau pasar lebih luas. "Motor listrik juga kapasitasnya kecil. Perlu ditingkatkan," ucapnya.

Di sisi lain, ia menekankan perlunya keberpihakan semua pihak pada industrialisasi hasil inovasi. Selama ini, tanpa dukungan pemerintah dan dunia usaha maka hal itu sulit direalisasikan.

"Industri yang kembangkan inovasi mesti diberi keberpihakan, terutama industri baru," sebutnya.

Salah satu tujuan Hakteknas juga, kata Jumain guna mempertemukan seluruh stakeholders dalam rangka industrialisasi hasil inovasi. "Dari acara ini rekomendasi lebih lanjut untuk produk inovasi apa biar ningkat nilai tambahnya dan untuk diserap juga di pasar," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement