REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Pakistan menuding pasukan perbatasan India melakukan serangan penembakan di sepanjang perbatasan Kashmir. Penembakan itu menewaskan seorang pria berusia 45 tahun dan seorang anak berusia tiga tahun, serta menyebabkan tiga warga terluka dan tiga rumah terbakar.
"Pasukan Angkatan Darat India terpaksa melakukan penembakan di Sektor Nekrun, di sepanjang LOC (Line of Control) dengan sengaja menargetkan penduduk sipil," ujar pernyataan dari Inter Services Public Relations (ISPR) yang mewakili juru bicara Angkatan Darat Pakistan, dilansir Anadolu Agency, Rabu (28/8).
LOC adalah perbatasan de facto yang membagi lembah Himalaya yang disengketakan antara Pakistan dan India. Awal bulan ini, bentrokan terjadi setelah ada pembunuhan terhadap tiga warga Pakistan dan lima tentara India yang dilaporkan terjadi di sepanjang LOC.
Ketegangan antara Pakistan dan India kembali meningkat, setelah Pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi mencabut Pasal 370 Konstitusi India yang mengatur tentang status istimewa Jammu dan Kashmir pada 5 Agustus. Sejak saat itu, pemerintah India memberlakukan peningkatan keamanan dan memutus jaringan telekomunikasi serta internet. Akibatnya, ruang gerak warga yang tinggal di lembah Kashmir menjadi terbatas.
Kashmir merupakan satu-satunya wilayah di India yang berpenduduk mayoritas Muslim. Sejak merdeka dari Inggris pada 1947, Kashmir terpecah dua, dua per tiga di antaranya dikuasai India, sementara sisanya milik Pakistan. Selain itu, Cina juga mengendalikan sebagian wilayah Kashmir yang diperebutkan tersebut.
Wilayah itu kemudian dipisahkan dengan garis Line of Control (LoC). Perselisihan akibat sengketa Kashmir telah membuat India dan Pakistan berperang sebanyak tiga kali, yakni pada 1948, 1965, dan 1971.