REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan darurat yang tak pernah terjadi sebelumnya menyusul hujan lebat yang menimbulkan banjir dan tanah longsor di Pulau Kyushu, Jepang Selatan, Rabu (28/8) waktu setempat. Sebanyak 850 ribu penduduk menerima perintah evakuasi.
Seperti dilansir Strait Times, hingga kini tercatat dua orang meninggal dunia akibat banjir. Seorang laki-laki meninggal ketika mobil yang ia bawa bersamanya hanyut di prefektur Saga. Penyiar di stasiun televisi NHK mengatakan, sejumlah daerah terkena lebih dari 100 mm curah hujan dalam satu jam.
Sementara pria lain di prefektur Fukuoka meninggal dunia ketika ia mencoba menyelamatkan diri keluar dari mobilnya yang terjebak banjir. Media Kyodo juga melaporkan, satu wanita dikhawatirkan meninggal dunia setelah kendaraannya terjatuh ke sebuah parit di kota Saga.
Tayangan televisi Jepang menunjukkan jalan dan stasiun kereta api sudah tergenang air. Orang-orang terlihat berjalan menyusuri banjir.