REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan zona penurunan ketegangan di kawasan Idlib, Suriah perlahan-lahan menghilang lantaran serangan militer pasukan pemerintah, Selasa (3/9).
Erdogan juga menuturkan akan menjalin komunikasi secara penuh dengan pihak-pihak di kawasan tersebut guna menemukan solusi terhadap situasi Idlib. Menurut dia, zona aman Suriah yang ia usulkan untuk menampung warga Suriah yang melarikan diri dari perang kini tak lebih dari sekedar nama.
"Idlib perlahan-lahan menghilang. Idlib berada dalam situasi yang mulai menghilang dan hancur seperti Aleppo. Tidak mungkin untuk tetap diam menghadapi ini," kata Erdogan saat konferensi pers di Ankara.
Idlib, di ujung barat laut Suriah, merupakan satu-satunya bagian besar dari negara tersebut yang masih berada di tangan gerilyawan setelah delapan tahun perang. Gencatan senjata pada awal Agustus kandas dalam tiga hari.
Setelah itu militer Suriah dukungan Rusia menggencarkan serangan dan mendapatkan dukungan melawan pasukan gerilyawan, beberapa dari mereka didukung oleh Turki. Turki, Rusia, dan Iran pada 2017 menyepakati zona Idlib untuk mengurangi pertempuran, kendati ketentuan itu tak pernah dipublikasikan dan kesepakatan tersebut tidak mencakup kelompok gerilyawan.