Kamis 05 Sep 2019 10:46 WIB

Heboh Disertasi UIN: Hermeneutika Vs Tafsir Alquran

Heboh disertasi UNI imbaspenggunaan metode 'hermeneutika' untuk menafsirkan Alquran.

Buruh Gendong Mengaji. Buruh gendong mengaji di Sengong Endong-Endong Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (17/5/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Buruh Gendong Mengaji. Buruh gendong mengaji di Sengong Endong-Endong Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (17/5/2019).

Oleh: DR Adian Husaini, Mantan Jurnalis Republika, Pengasuh Pesantren di Bogor

Masalah ilmu, perlu kita sikapi secara ilmiah! 
Heboh disertasi yang mengabsahkan hubungan seksual di luar pernikahan (semoga segera direvisi), berpangkal pada penggunaan metode 'hermeneutika' untuk menafsirkan Alquran.

Adalah Prof Dr Syed Muhammad Naquib Alattas, ilmuwan Muslim yang berpuluh tahun lalu sudah mengingatkan bahaya penggunaan metode Hermeneutika untuk menafsirkan Alquran. Sebab, Alquran adalah teks wahyu, bukan teks budaya atau teks sejarah.

Islam sudah punya ilmu tafsir, yang tidak sama dengan metode hermeneutika yang juga sudah digunakan untuk menafsirkan Bible. 
Saya dan para peneliti INSISTS sudah berpuluh kali menjelaskan masalah hermeneutika di berbagai kampus dan pesantren.

Tahun 2004, kami terbitkan majalah Islamia yang edisi perdananya mengangkat laporan utama: HERMENEUTIKA VERSUS TAFSIR ALQURAN. 
Sejauh ini, alhamdulillah, ada yang mau berubah.

Namun, banyak juga yang terus bertahan dengan hermeneutika untuk menafsirkan Alquran. Ya, itu pilihan. Tugas kami hanya menyampaikan.

Gambar mungkin berisi: teks


Jika ada yang minat memahami hermeneutika, buku kecil ini insya Allah memberikan penjelasan awal tentang perbedaan antara hermeneutika dan Tafsir Alquran. Juga contoh-contoh dampak negatif penggunaan hermeneutika untuk menafsirkan Alquran.

Sayangnya, buku ini sudah habis dan belum dicetak lagi. Kalau ada yang mau, biar difotokopikan? Atau hubungi DIFA BOOKS:

081381112253

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement