REPUBLIKA.CO.ID, YEREVAN -- Pemain timnas Armenia, Henrikh Mkhitaryan menilai, timnya memiliki banyak peluang mencetak gol ketika kalah dari Italia 1-3 pada kualifikasi Piala Eropa 2020, Jumat (6/9) WIB. Mantan pemain Arsenal itu mengatakan, hasil pertandingan tersebut seharusnya imbang.
Tuan rumah Armenia unggul lebih dulu pada menit ke-11 melalui Alexander Karapetyan. Sayangnya, ia dikeluarkan wasit dalam pertandingan tersebut karena terkena kartu merah akibat dua kartu kuning yang diterimanya. Italia mampu membalikkan keadaan lewat dua gol Andrea Belotti dan satu gol Lorenzo Pellegrini.
"Saya pikir kami layak dapat 1-1 dan seorang pemain keluar. Kami memiliki dua atau tiga peluang untuk mencetak gol," kata pemain baru AS Roma itu kepada Rai Sport, dikutip dari Football-italia.
Kendati demikian, Mkhitaryan tak menampik bahwa Italia adalah tim kuat yang semua orang mengetahuinya. Armenia, katanya, telah berjuang sampai akhir namun hasil akhirnya harus menerima kekalahan dari juara Piala Dunia 2006 itu.
Mkhitaryan juga menanggapi kartu merah yang didapatkan Karapetyan. Ia menjawabnya secara diplomatis. Ia mengaku tak melihat bagaimana pelanggaraan sesungguhnya yang dilakukan oleh rekannya itu.
"Saya tidak melihat kejadian itu, mungkin itu kartu merah, mungkin tidak. Mereka berdua berusaha memenangkan bola, saya tidak tahu apakah ia memimpin dengan siku atau tidak, jadi saya tidak bisa menilai," kilah Mkhitaryan.
Kemenangan Italia ini juga mencatatkan rekor tersendiri bagi Belotti dan kawan-kawan. Italia mencetak rekor 100 persen kemenangan untuk pertama kalinya dalam lima kualifikasi Piala Eropa terakhir.
Dari lima kemenangan tersebut, Italia berhasil mencetak 16 gol dan hanya kemasukan dua gol. Hasil positif tersebut membuat Italia memimpin klasemen Grup J dengan 15 poin. Roberto Mancini juga mencetak rekor sebagai pelatih Italia pertama yang memenangkan lima pertandingan secara beruntun di kualifikasi Piala Eropa di grup yang sama.