Ahad 08 Sep 2019 17:58 WIB

Wali Kota Depok Resmikan Kampung KB di Cimanggis

Kampung KB adalah bagian dari implementasi Perda Ketahanan Keluarga.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Walikota Depok Mohammad Idris
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Walikota Depok Mohammad Idris

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok, Mohammad Idris meresmikan Kampung Keluarga Berencana (KB) di RW 09, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Sabtu (7/9). Keberadaan Kampung KB sebagai upaya penerapan Peraturan Daerah (Perda) Kota Depok Nomor 9 Tahun 2017 tentang Peningkatan Ketahanan Keluarga terus digalakkan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

"Keberadaan Kampung KB guna mendorong peningkatakan ketahanan keluarga di Kota Depok. Kampung KB adalah bagian dari implementasi Perda Ketahanan Keluarga. Di mana pembentukan kampung ini, bertujuan untuk menjalankan fungsi-fungsi keluarga di masyarakat," ujar Idris dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (8/9).

Baca Juga

Menurut Idris, terdapat delapan fungsi dalam keluarga. Antara lain, fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, serta pelestarian lingkungan.

"Jadi, Kampung KB bukan hanya berkaitan dengan pengendalian jumlah penduduk. Tetapi, pembentukan kampung ini guna menjalankan fungsi-fungsi keluarga demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Dia menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah Kampung KB setiap tahun. Rencananya, di tahun 2020 akan ditambah sebanyak 63 titik. "Saat ini kita sudah punya 63 Kampung KB. Insya Allah, tahun depan akan kita tambah 63 lagi," ungkap Idris.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement