Selasa 10 Sep 2019 22:53 WIB

Jack Ma Resmi Mengundurkan Diri

Ma akan digantikan Daniel Zhang yang menjabat sebagai kepala eksekutif perusahaan.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Gita Amanda
Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, HANGZHOU - Pendiri perusahaan e-commerce Alibaba, Jack Ma resmi mengundurkan diri, Selasa (10/9). Ma menyerahkan kendali perusahaannya kepada pengganti yang ia pilih sendiri.

Ma memang mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua perusahaan tahun lalu, saat dia merayakan hari terakhirnya sebagai pendiri Alibaba di ulang tahunnya yang ke-55 di sebuah stadion olah raga Olimpiade di Hangzhou, tempat ia mendirikan perusahaan itu 20 tahun yang lalu.

Pengusaha karismatik ini adalah salah satu tokoh publik paling dikenal di Cina. Ma akan digantikan oleh Daniel Zhang yang menjabat sebagai kepala eksekutif perusahaan dan seorang akuntan.

"Saya adalah orang yang selalu berpandangan ke depan. Saya tidak ingin melihat ke belakang," ujar Ma seorang mantan guru bahasa Inggris seperti dikutip The Guardian, Selasa.

Sebelumnya, dia mengatakan bahwa akan mengalihkan perhatiannya ke filantropi dengan fokus pada pendidikan di daerah pedesaan. Dalam sebuah surat terbuka yang mengumumkan pengunduran dirinya tahun lalu, Ma menulis: "Saya masih memiliki banyak impian untuk dikejar. Mereka yang mengenal saya tahu bahwa saya tidak suka duduk diam.  Dunia ini besar, dan saya masih muda, jadi saya ingin mencoba hal-hal baru," kata dia tahun lalu.

Pada acara Selasa, investor akan mendengarkan dengan cermat setiap pernyataan yang diberikan oleh Ma yang menandakan bagaimana atau apakah ia akan terus terlibat dalam perusahaan atau tidak. Pengamat berharap Ma untuk memberikan kinerja over-the-top. 

Kisah hidup Ma memang telah menginspirasi banyak pengusaha teknologi di Cina. Dia mendirikan Alibaba bersama sekelompok teman di sebuah apartemen bersama di Hangzhou pada tahun 1999 dan berjuang selama bertahun-tahun untuk mendapatkannya. Akhirnya perusahaan mengantarkan e-commerce ke China, dengan pasar Taobao dan T-mal.

Menurut Forbes, kekayaan bersih Ma senilai 38,4 miliar dolar AS yang menjadikannya orang terkaya di China. Perusahaannya terdaftar di bursa saham New York pada tahun 2014 dalam IPO terbesar hingga saat ini . 

Pengunduran diri Ma terjadi pada saat pertumbuhan industri e-commerce Cina telah melambat, seiring dengan ekonomi yang lebih luas, dan perusahaan menghadapi lebih banyak persaingan dari perusahaan teknologi besar lainnya. Alibaba telah berkembang menjadi layanan keuangan, pembayaran mobile, penyimpanan komputer dan kecerdasan buatan. 

Ma mengumumkan rencana suksesinya tahun lalu, sehingga mengejutkan pengamat dengan pensiun dini tetapi dia tidak akan melepaskan cengkeramannya atas perusahaan sepenuhnya.

Ma mempertahankan 6,22 persen saham dan akan tetap menjadi anggota dewan direksi sampai pertemuan pemegang saham tahunan pada tahun 2020. Setelah itu, dia akan menjadi bagian dari badan pengurus perusahaan yang terdiri dari 38 anggota yang terpisah dari dewan.

Hal yang Ma ingin adalah agar perusahaan ini tidak pernah lupa melihat perkambangan saat ini. "Banyak perusahaan gagal, dan saya belajar mengapa mereka gagal," kata Ma dalam video yang diposting pada Senin. 

"Mereka melupakan mimpi. Mimpi itulah yang membuat kami bekerja keras. Mimpinya yang membuat kita tidak pernah takut akan kesalahan, kemunduran," kata Ma.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement