Kamis 12 Sep 2019 11:35 WIB

YBM PLN Bantu Kemandirian Ekonomi Dhuafa

YBM PLN berinisiasi untuk membantu penyediaan perlengkapan dan peralatan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Agus Yulianto
Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN meresmikan Workshop Place Wooder Creative untuk membantu kemandirian ekonomi dhuafa di Jalan Kesadaran II, Pondok Petir, Kota Depok, Rabu (11/9).
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN meresmikan Workshop Place Wooder Creative untuk membantu kemandirian ekonomi dhuafa di Jalan Kesadaran II, Pondok Petir, Kota Depok, Rabu (11/9).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN meresmikan Workshop Place Wooder Creative untuk membantu kemandirian ekonomi dhuafa di Jalan Kesadaran II, Pondok Petir, Kota Depok, Rabu (11/9). 

"Sebagai lembaga amil zakat berbasis BUMN dalam menjaga amanah para muzakki menggelar Workshop Place Wooder Creative pemanfaatan kayu untuk membantu kemandirian ekonomi dhuafa," ujar Ketua II Bidang Pemberdayaan YBM PLN, Martono.

Dari workshop inilah para dhuafa dan aktivis masjid akan belajar dan latihan membuat serta memperbaiki perlengkapan yang terbuat dari kayu atau furniture. "Dengan workshop tersebut diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran di kalangan pemuda serta mampu memperbaiki ekonomi para dhuafa," ujarnya.

Dia menambahkan, dengan adanya ketrampilan membuat dan memperbaiki furniture, dapat membantu masyarakat yang butuh pekerjaan dari fakir miskin bisa memperoleh ketrampilan dan menghasilkan pendapatan dari keahliannya. 

photo
Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN meresmikan Workshop Place Wooder Creative untuk membantu kemandirian ekonomi dhuafa di Jalan Kesadaran II, Pondok Petir, Kota Depok, Rabu (11/9).

"Ini adalah salah satu dari sekian banyak program YBM PLN dalam menjejak manfaat bagi masyarakat di seluruh Indonesia," ucap Martono.

Kang Tri selaku perwakilan dari komunitas Brotherwood sebaga penyelenggara Workshop Place Wooder Creative mengatakan, bahwa berawal dari keprihatinan terhadap aktivis masjid yang ingin memperbaiki pintu masjid harus ke tukang kayu, padahal hal itu bisa dikerjakan sendiri.

"Hati saya tergugah dan akhirnya saya bilang ke aktivis masjid itu, sini saya ajarin benerin kayu. Saat pelatihan itu mau dimulai, dari semula hanya dua orang yang mau dilatih, ternyata yang hadir mencapai 20 orang yang sangat antusias," ujarnya.

Menurut Kang Tri, Brotherwood adalah sebuah komunitas dari para pecinta kayu berdiri pada 2017 dan bermula di kota Bandung. Komunutas ini fokus mengadakan workshop keahlian membuat dan memperbaiki furniture yang diperuntukan buat para masyarakat yang membutuhkan.

"Berawal dari kepedulian komunitas Brotherwood terhadap para aktivis masjid dan para masyarakat yang membutuhkan bantuan perbaikan perlengkapan dari kayu namun tidak mempunyai peralatan serta keahlian yang cukup. YBM PLN berinisiasi untuk membantu penyediaan perlengkapan dan peralatan untuk workshop place wooder creative di Depok milik Brotherwood yang ditujukan kepada mereka para aktivis masjid dan mustahik lainnya," kata Kang Tri.

Fatmawati seorang ibu rumah tangga dan juga aktivis masjid Al Hidayah Cawang salah satu peserta pelatihan berharap bisa menjadi seorang pengusaha kayu dan dapat mempekerjakan orang lain. "Semoga para muzakki YBM PLN selalu Allah berikan rezeki, terutama rezeki sehat dan setelahnya rezeki yang lain-lain," pungkasnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement