REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama tim Kummara dan Jabar Bergerak melakukan uji coba board game SIAGA (Siap Tanggap Bencana) di SMAN 8 Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/9).
Simulasi ini merupakan kelanjutan program pembuatan board game yang telah dibuat Baznas bersama Kummara pada beberapa bulan lalu. "Hadirnya board game ini diharapkan dapat menjadikan para siswa, khususnya di Jawa Barat dapat menjadi pionir dan duta terhadap mitigasi bencana," kata Suli Hendra selaku koordinator Pendidikan Pasca Bencana Baznas, melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (11/9).
Ia menambahkan, para siswa sangat semangat dan antusias melakukan uji coba board game ini. “Hal itu karena board game ini didesain sebagai bahan belajar yang menyenangkan dan memberikan pemahaman tentang mitigasi dan penanggulangan bencana,” ujarnya.
Kepala SMAN 8 Bandung, Suryana MPd mengucapkan terima kasih kepada Baznas. "Kami menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kesempatan yang diberikan Baznas untuk uji coba pertama dari board game SIAGA. Kami berharap semua siswa dan siswi SMAN 8 Bandung dapat mengikuti menerapkan dengan baik apa yang mereka dapatkan dari board game yang telah mereka mainkan," tuturnya.
Suasana simulasi board game SIAGA di SMAN 8 Bandung.
Apresiasi juga ditunjukkan oleh Kresna, salah satu siswa peserta pemain board game SIAGA. "Banyak hal yang kami dapat dari board game ini, terutama tentang potensi bencana dan dampaknya. Sehingga, kami harus menyiapkan dan meminimalisasi setiap bahaya yang kemungkinan terjadi baik korban maupun harta benda," kata Kresna.
CEO Kummara Group, Eko Nugroho menambahkan, board game base learning tentang SIAGA ini didesain untuk berbagai kalangan. "Tujuannya memahami dan mengetahui tentang bahaya-bahaya saat terjadi bencana dan apa yang harus dilakukan dalam sebuah komunitas atau kelompok yang diibaratkan dengan sebuah organisasi, desa atau pemerintahan," paparnya.
"Semoga dengan disempurnakannya board game ini nantinya semua masyarakat dapat memahami dengan baik tentang pentingnya mitigasi dan penanggulangan bencana. Bencana tidak bisa kita cegah, namun korban dan kerusakan dapat kita minimalisasi," tuturnya.