REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengunjungi rumah korban meninggal dunia akibat keracunan makanan di Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Jumat (13/9) sore. Dalam kunjungannya bupati menilai diperlukan perbaikan sanitasi di lingkungan dan sumber makanan yang sehat.
'' Laporan dan investigasi belum ada kejadian sebelumnya di lokasi dan harus di evaluasi serta perlu jadi pembelajaran,'' ujar Bupati Sukabumi Marwan Hamami di sela-sela kunjungannya.
Ia menyebut yang paling terpenting perbaikan sanitasi lingkungan. Termasuk kata Marwan, persoalan material bahan yang dimasak dari mana supaya tidak terulang di masa depan. Nantinya Dinkes memberikan informasi lingkungan kepada masyarakat supaya target sukabumi sehat tercapai.
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid mengatakan, jumlah korban keracunan mencapai 176 orang dan dua meninggal dunia. Para korban keracunan masih ada yang dirawat di RSUD Palabuhanratu sebanyak 77 orang dan RSUD Sekarwangi 60 orang.
'' Biaya perawatan ditanggung pemerintah,'' cetus Harun.
Sementara itu aparat kepolisian Polres Sukabumi pun telah menyelidiki penyebab terjadinya keracunan.''Keracunan terjadi di acara pengajian 100 hari meninggalnya ayahanda salah seorang warga AF,'' ujar Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi kepada wartawan Kamis (12/9).
Di mana penyelenggara acara menyiapkan makanan dengan memasak sendiri nasi uduk dengan lauk telur rendang. Makanan itu kata Nasriadi, ada yang makan di tempat dan ada yang diantar ke rumah masing-masing. Beberapa saat kemudian ada yang mengeluh sakit dan dibawa ke puskesmas serta rumah sakit RSUD Palabuhanratu dan RSUD Sekarwangi Cibadak.
Saat ini lanjut Nasriadi, polisi mengambil keterangan dari penyelenggara acara. Upaya lainnya mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium di Balai POM untuk mengetahui kandungan dalam makanan.
Dari pantauannya ungkap Nasriadi, masih ada yang dirawat di rumah sakit dan sebagian pulang. Selain itu polisi mengimbau bila ada mengalami gejala keracunan agar segera dibawa ke rumah sakit.
Diakui Nasriadi, upaya memintai keterangan penyelenggara belum dilakukan karena bapak AF juga jadi korban keracunan dirawat di RSUD Palabuhanratu. '' Kami masih mendalami apa ada unsur kesengajaan atau bahan makanan yang kadaluarsa atau bahan makanan berbahaya,'' imbuh dia