REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyiapkan masker untuk para pelajar dalam upaya mencegah gangguan kesehatan akibat paparan asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kondisi udara di Kota Batam sempat berada dalam status tidak sehat.
"Kami sudah mengusulkan kepada Plt Gubernur Kepri Isdianto untuk mengambil keputusan agar pemerintah menyediakan masker untuk masyarakat, terutama kepada pelajar yang lebih sering berada di ruang terbuka," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Ahad (15/9).
Menurut data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) dengan parameter ozon permukaan yang disiarkan di laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), nilai ISPU Kota Batam 97 atau sedang. Data itu berlaku 15 September pukul 15.00 sampai 16 September pukul 15.00.
Namun, menurut data ISPU yang dua hari lalu disiarkan di depan Kantor BTKLPP Kelas I Batam, kondisi udara masuk dalam kategori tidak sehat. Sementara di daratan Engku Putri Batam Center, perumahan Odessa Batam, Perumahan Villa Diamond Tiban Batam, dan kawasan Baloi Kolam Batamnilai ISPU masuk kategori sedang.
Berdasarkan data-data itu, Tjetjep mengatakan, kualitas udara di Kepulauan Riau, khususnya Batam dan Tanjungpinang, secara keseluruhan masih tergolong aman. Asap yang meliputi sebagian wilayah Kepulauan Riau, ia melanjutkan, juga utamanya berasal dari daerah tetangga di Kalimantan, Jambi dan Riau.
"Itu asap kiriman yang dibawa angin ke Kepri. Sampai sekarang secara umum kondisi udara masih relatif baik," ujarnya.
Meski demikian, Tjetjep mengimbau warga mengantisipasi kemungkinan munculnya kabut asap dengan menyiapkan masker. "Saat asap tebal mencemari udara Kepri, maka berbagai kebijakan dapat dilakukan seperti sekolah diliburkan," katanya.