Selasa 17 Sep 2019 18:41 WIB

Jabar Kucurkan Rp 9 Miliar untuk BCCP Kota Bekasi

emkot Bekasi merupakan penyumbang terbesar PKB BBNKB untuk Jawa Barat.

Rep: Riza Wahyu Pratama/ Red: Gita Amanda
Walikota Bekasi Rahmat Effendi memberikan penjelasan kepada Republika.co.id seusai memimpin apel pagi di Kantor Walikota Bekasi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Bekasi, Senin (5/8).
Foto: Republika/Riza Wahyu Pratama
Walikota Bekasi Rahmat Effendi memberikan penjelasan kepada Republika.co.id seusai memimpin apel pagi di Kantor Walikota Bekasi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Bekasi, Senin (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi membenarkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan bantuan gedung Bekasi Community Center Pemuda (BCCP). Bantuan tersebut memiliki nilai total Rp 9 miliar. Nantinya, Gedung BCCP akan digunakan untuk mengembangkan SDM (sumber daya manusia) kepemudaan di Kota Bekasi.

Gedung yang terletak di Lapangan Multiguna, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi itu sedianya akan memiliki fasilitas seperti ruang pertemuan, ruang pameran, perpustakaan, ruang desain, studio tari dan musik, kelas dan juga taman.

Baca Juga

Wali Kota, Rahmat Effendi, membenarkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) telah memberikan bantuan dana untuk pembangunan Gedung BCCP. Tak hanya itu, ia juga membenarkan, Pemprov Jabar juga memberikan bantuan senilai enam miliar rupiah untuk tiga RSUD di Kota Bekasi, Selasa (17/9).

"Betul memang Jawa Barat ada bantu ini, ada bantu ini. Tapi, tolong sampaikan kepada Pak Gubernur Jabar bahwa Kota Bekasi itu harusnya punya privilege karena penghasilannya besar, harusnya ada penghormatan terhadap rakyatnya. Bahasa saya, jangan diberikan sama atau lebih kecil dari daerah lain, harusnya ada privilege dari pak gubernut kepada Kota Bekasi," kata Rahmat saat ditemui Republika.co.id kemarin.

Pernyataan Wali Kota Bekasi itu didasarkan oleh banyaknya dana PKB BBNKB (Pajak Kendaraan Bermotor Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) Kota Bekasi yang dihasilkan untuk Pemprov Jawa Barat. Ia menyatakan, Pemkot Bekasi merupakan penyumbang terbesar PKB BBNKB untuk Jawa Barat, nilainya mendekati dua triliun rupiah. Oleh karena itulah, ia berharap, Pemprov Jabar dapat memberikan perhatian lebih.

Lalu, pria yang kerab disapa Pepen itu berharap agar gedung tersebut dapat dimanfaatkan oleh anak-anak muda untuk berkreasi, khususnya mengembangkan keterampilan, menggelar acara positif, dan menyediakan berbagai macam pelatihan.

Kemudian, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Dispekimtan), Jumhana Luthfi menjelaskan, pembangunan BCCP akan dilakukan dalam dua tahap. Ia menambahkan, perencanaan tersebut dibagi pada tahun 2019 dan 2020. "Diperkirakan akhir tahun 2020 sudah selesai dibangun. Untuk tahap pertama sekitar Rp 2,9 miliar," kata Luthfi.

Ia menegaskan, Gedung BCCP teresebut nantinya tidak akan mengganti Gedung Pemuda Kota Bekasi. Berdasarkan laman sirup.lkpp.go.id, di dalamnya tertulis dua anggaran yang disiapkan untuk pembangunan BCCP tahap satu tahun 2019. Pertama adalah anggaran jasa konsultasi sebesar Rp 93,28 juta. Kedua adalah anggaran pembangunan konstruksi yang mencapai Rp 2,97 miliar. Penyediaan barang dan jasa tersebut telah dilakukan Disperkimtan Kota Bekasi pada April 2019.

Di sisi lain, Ketua Karang Taruna Kota Bekasi, Ismail Hasyim merespons positif pembangunan Gedung BCCP tersebut. Ia berharap gedung tersebut dapat dijadikan sebagai sarana bertemunya pemuda-pemudi di Kota Bekasi. Ia menilai, dengan berkumpulnya para pemuda, maka mereka dapat merencanakan program kegiatan bersama atau mengadakan pelatihan keterampilan.

"Akan lebih baik kalau itu bisa jadi sekber (Sekretariat Bersama) anak-anak muda agar bisa kumpul. Soalnya mereka selama ini belum memiliki tempat berkumpul. Tapi nanti peruntukannya tetap mengikuti kebijakan wali kota agar bisa menampung aspirasi kepentingan anak-anak muda," kata Ismail saat dihubungi Republika.co.id.

Ia juga menjelaskan, kegiatan karang taruna selama ini terpisah-pisah dalam lingkup kecil, baik dalam skala RW (rukun warga), kelurahan, dan kecamatan. Ismail melanjutkan, biasanya mereka mengadakan kegiatan bersama terkait musik dan panggung kreativitas lainnya. "Kalau tingkat RW ada rumah baca, rumah kompos, rumah sampah," ujar Ismail.

Sedangkan dalam lingkup Kota Bekasi, Ismail menuturkan, Karang Taruna Kota Bekasi fokus dalam kegiatan sosial. Ia menyatakan, Karang Taruna merupakan lembaga yang bersifat organisasi sosial. Oleh karenanya, selama ini Ismail dan kawan-kawan fokus dalam menyelesaikan masalah sosial kemasyarakatan, mulai dari hajatan warga hingga masalah kebencanaan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement