Kamis 19 Sep 2019 09:31 WIB

Gubernur Banten: Berantas Narkoba Sama dengan Jihad

Dampak dari narkoba begitu luas yang dapat merusak generasi bangsa.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Gubernur Banten Wahidin Halim.
Foto: Pemprov Banten
Gubernur Banten Wahidin Halim.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gubernur Banten Wahidin Halim menyebut upaya pemberantasan narkoba sama dengan jihad fii sabilillah. Penanganannya disebut layaknya perang yang memang harus digelorakan.

"Dikatakan jihad fii sabilillah karena semangatnya harus dipertaruhkan sebagai perang," ucap nya dalam acara Tatap Muka dengan Kepala BNN Provinsi Banten, Forkopimda dan Pemerintah Kabupaten/ Kota di Pendopo Gubernur, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Rabu (18/9).

Baca Juga

Menurutnya, setiap warga Indonesia harus mempunyai kesadaran  pemberantasan narkoba memang selayaknya dideklarasikan sebagai perang. Hal ini dikarenakan dampak dari narkoba begitu luas yang dapat merusak generasi bangsa.

"Kalau generasi bangsa sudah rusak dan lemah, bagaimana suatu bangsa dapat bertahan? Maka dengan kata lain, narkoba dapat merusak tatanan NKRI kita," ujarnya.

Wahidin menambahkan, penanganan terhadap narkoba harus lebih terkonsep dan sinergi antara penerintah, aparat penegak hukum, dan berbagai unsur masyarakat. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Heru Winarko menjelaskan perkembangan teknologi informasi juga telah membuka ruang kemudahan peredaran barang terlarang ini. Saat ini, perkembangan teknologi menciptakan celah baru bagi pelaku kejahatan untuk memproduksi atau mengedarkan narkoba dengan lebih mudah, murah, dan tidak terdeteksi.

"Ancaman kejahatan melalui siber seperti Surface Web Market atau peredaran narkoba yang dilakukan melalui media sosial dan website. Deep Web Market, atau peredaran narkoba yang dilakukan melalui jaringan internet tersembunyi yang sulit dilacak dan juga crypto market, atau transaksi menggunakan mata uang kripto melalui internet yang tidak mudah dilacak bahkan identitasnya tersembunyi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement